Jakarta Siaga Satu, 36 Ribu Polisi Dibantu TNI Jaga Ibu Kota dari Teror Bom

Ilustrasi istimewa

JAMBITERBIT.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menetapkan status siaga 1 di wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang Selatan. Beberapa pengamanan objek vital pun diperketat. Disiapkan 36 ribu lebih petugas kepolisian, anggota TNI dan Satpol PP untuk mengamankan Ibukota dari ancaman teror bom. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengimbau warga agar tetap tenang dan tidak panik atas kejadian teror bom yang terjadi di sejumlah daerah.
 
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan hingga saat ini Polri dan TNI melakukan patroli bersama, guna menjaga keamanan Ibukota.
 
"Sejak kemarin patroli ditingkatkan bersama TNI untuk keamanan Ibukota, dan belum ada batas waktu," ujar Argo kepada Harian Terbit di Jakarta, Selasa (15/5/2018).
 
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur ini menerangkan, lebih detailnya semua petugas di berbagai Polres dan Polsek melakukan patroli. "Kalau Polres dibantu Kodim, Polsek dibantu Koramil," sambungnya.
 
Mengenai jumlah, Argo tidak menyebutkan secara rinci. "Ada puluhan ribu polisi siaga di Ibu Kota, belum ditambah dari TNI," pungkasnya.
 
Sebelumnya pasca ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Aziz memerintahkan jajarannya siaga, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama. 
 
36 Ribu Personel
 
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengimbau warga agar tetap tenang dan tidak panik atas kejadian teror bom yang terjadi di sejumlah daerah. Sebab, seluruh aparatur mulai dari kepolisian, TNI, pemerintahan dan pengurus RT, RW telah siap siaga menghadapi ancaman teror.
 
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tenang, tidak panik dan menunjukan sikap berlebihan," ujar Anies di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Senin (14/5/2018).
 
Anies mengajak warga agar segera melaporkan kepada aparat terdekat bila menemukan tanda-tanda mencurigakan. Laporan itu paling tidak bisa disampaikan ke Ketua RT dan RW setempat. "Semuanya posisi siaga dan siap untuk merespon," tegasnya.
 
Menurut Anies, pasca peristiwa bom bunuh diri di Surabaya, pihaknya telah berkomunikasi intensif dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
 
"Alhamdulillah, Jakarta aman terkendali dan seluruh aparat kepolisian, Kodam, Satpol PP dalam posisi siaga. Seluruhnya lebih dari 36 ribu personel," tandasnya.
 
Sementara itu, pengamanan di Kompleks DPRD DKI Jakarta dan Balaikota nampak berbeda. Penjagaan lebih diperketat pada akses pintu masuk menuju parkiran yang mendapat penjagaan dari beberapa satuan pengamanan. 
 
Pasca peristiwa teror yang terjadi di Mako Brimob Depok dan Surabaya menjadi perhatian tersendiri oleh DKI Jakarta untuk memberikan rasa aman bagi para warganya terutama dilingkungan objek vital seperti Kompleks DPRD dan Balaikota.
 
Gubernur Anies mengatakan, peristiwa tersebut dijadikan sebagai bahan untuk pihaknya lebih waspada melihat potensi ancaman keamanan yang mungkin terjadi. Anies menyampaikan agar pihak keamanan yang berada di fasilitas-fasilitas negara menjalankan prosedur keamanan yang berlaku.
 
"SOP nya saja dijalankan terus, karena secara prinsip kita punya prosedur untuk pengamanan bagi mereka yang masuk fasilitas-fasilitas pemerintah," ujar dia.
 
Penetapan prosedur keamanan merupakan tindakan pertama yang harus dijalankan guna menjamin masyarakat mendapatkan rasa aman ditengah teror yang mengancam seperti saat ini.
 
Objek Vital dan Mall
 
Lebih lanjut Argo Yuwono mengatakan, pengamanan di beberapa objek vital diperketat. Semisal di tempat-tempat ibadah, pusat keramaian, dan kantor pemerintahan.
 
"Kita merangkul masyarakat untuk ikut serta mengawasi. Jangan sampai kota kita ini disusupi oleh orang tak bertanggung jawab," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (14/5/2018).
 
Disisi lain, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat menyiagakan 120 personelnya untuk membantu pengamanan objek vital dan tempat ibadah. Ini sebagai antisipasi adanya gangguan keamanan dan ketertiban.
 
Kepala Satpol PP Jakarta Pusat, Rahmad Lubis mengatakan, pengamanan bersama tiga pilar dilakukan pihaknya di beberapa tempat. "Kita tempatkan di masing-masing kecamatan. Setiap regunya yang patroli berisi sekitar 10 anggota, dan ada penempatan per objek vital tiga sampai lima personel," ujar Rahmad, Senin (14/5/2018).
 
Patroli juga disiagakan dari pukul 19.00WIB hingga menjelang dini hari. Khusus di Taman Monas patroli dilakukan dari pagi hingga pukul 22.00WIB.
 
Jangan Takut
 
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta masyarakat tak takut datang ke pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta. Ia memastikan mal di Jakarta dijaga dengan baik.
 
"Kita pastikan fasilitas publik termasuk mal terpantau. Belum ada laporan yang mencurigakan," ujar Sandiaga di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Senin (14/5/2018).
 
Menurut Sandiaga, dengan urungnya masyarakat ke pusat perbelanjaan, perekonomian bakal melemah. Padahal, Sandiaga berharap perekonomian warga melonjak jelang Lebaran.
 
"Apalagi kalau mal itu kan bergantung pada ekonomi dan bisa menggangu lapangan pekerjaan. Jangan sampai juga nanti memberatkan kita terutama memasuki bulan suci Ramadhan," ujar Sandiaga. 
 
Untuk diketahui, sempat terjadi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Aksi teror itu, direncanakan dan dilakukan satu keluarga.
 
Bom meledak secara beruntun. Bom pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela sekira pukul 06.30. Berikutnya di Gereja Kristen Indonesia sekira pukul 07.15.
 
Terakhir di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya 07.53. Peristiwa itu menyebabkan sebanyak 13 orang tewas dan 45 anggota jemaat gereja terluka. 
 
Senin pagi ini, Mapolrestabes Surabaya pun menjadi sasaran bom. Sebelumnya bom meledak di sebuah Rusunawa di Sidoardjo. (Danial/Sammy/Harianterbit)
 
Diberdayakan oleh Blogger.