Serangan Bom di Tiga Gereja di Surabaya Dilakukan Secara Teroganisir

Istimewa

 JAMBITERBIT.COM SURABAYA - Pengamat Terorisme dari The Community Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya mengatakan, serangan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur dilakukan secara terorganisir dengan baik. Tiga gereja yang diserang adalah Gereja Santa Clara di Jl. Ngagel Surabaya, GKI di Jl Diponegoro Surabaya dan GPPS di Jl. Arjuna Surabaya.
"Serangan ini terorganisir dengan baik, mencermati ada selesih waktu antara 3 tempat kejadian itu selisih sekitar 5 menit," ujar Harits Abu Ulya kepada Harian Terbit, Minggu (13/5/2018).
Harist menilai, serengan bom tersebut dilakukan oleh operator yang sama yakni bunuh diri. Pelaku bom bunuh diri memanfaatkan hari Ahad sebagai  momentum yang mudah untuk melakukan serangan. 
Modus pelaku pura - pura ingin mengikuti misa atau kebaktian minggu yang biasa diikuti kaum Kristiani dalam melakukan ritual ibadah Minggu.
Namun Harist enggan berkomentar apakah serangan bom tiga gereja tersebut terkait dengan kerusuhan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018) kemarin.
Harist menyebut kemungkinan akan  serangan susulan dilakukan teroris terhadap sejumlah rumah ibadah. 
"Mungkin akan ada (serangan susulan)," tegasnya.
Seperti diketahui tiga gereja di tiga lokasi yang berbeda diserang bom. Diduga serangan bom tersebut dilakukan oleh oknum yang mengikuti misa pagi. Untuk sementara waktu pelaku orang tidak dikenal. Saat ini masih dilakukan pendalaman. 
Untuk korban sementara berdasarkan informasi ada polisi 2 orang dan warga sipil10 orang. (Safari/harianterbit)
Diberdayakan oleh Blogger.