PU Kota Mengaku Rutin Normalkan Fungsi Drainase


1. Salasatu drainase di Kota Jambi.      2. Kabid SDAPeru PU Kota Jambi, M Yunius. foto jambiterbit.com
KOTA JAMBI - Dinas Pekerjaan Umum Kota Jambi mengaku rutin melakukan normalisasi fungsi saluran air ( drainase ). Tujuannya mencegah banjir dadakan di sejumlah pemukiman warga dalam Kota Jambi pada musim penghujan. 

Demikian dikatakan Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Kabid SDA Peru) Dinas Pekerjaan Umum Kota Jambi, M Yunius kepada wartawan usai menghadiri upacara bendera dalam Rangka Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Sat Pol PP Kota Jambi ke 59 di Pelataran Kantor Walikota Jambi, Selasa (9/5/17). 

Menurut Yunius, pihaknya tak merasa dikangkangi oleh eksen Pemerinta Provinsi (Pemprov) Jambi dalam membersihkan sejumlah drainase di Kota Jambi akhir - akhir ini. Karena memang ada beberapa saluran air yang menjadi tanggungjawab pihak Pemprov Jambi. "Kalau kita secara rutin terus membersihkan saluran air, karena ada juga kewenangan bidang kita", ujar Yunius. 

Pantauan dilapangan, belakangan ini Pemprov Jambi memang getol membersihkan sejumlah drainase. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA) Provinsi Jambi, pemprov menerjunkan sejumlah armada alat berat dan menghidupkan kembali program gotong royong (goro) untuk mencegah banjir. 

 Alat berat digunakan mengangkut endapan sampah (sedimen) dari dasar drainase dan diangkut dengan truk menuju tempat pembuangan. Sejumlah bangunan pagar beton juga dirobohkan jika dianggap salasatu penyebab terhalangnya aliran air. 

Lukman warga Kota Jambi mengatakan, selain di kawasan Lebak bandung, rentan terhadap banjir juga di Perumahan Kembar Lestari, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Kemudian di Perumahan Bumi Paal Merah Indah dan Perumahan Aster Biru, Kelurahan Paal Merah , Kecamatan Jambiselatan, Kota Jambi.  "Di sana kalau banjir bisa setinggi lutut orang dewasa", kata Lukman. 

Menurut Lukman, banjir besar pernah terjadi di Perumahan Bumi Paal Merah Indah, persisnya di Jalan Gurami 1 RT. 28 Blog 1 dan 2 pada tahun 2013. Lukman menduga, banjir tersebut disebabkan ulah pemborong drainase yang mengedam sisi kiri dan kanan saluran hingga terjadi penyempitan. 

Selain berada didataran rendah, saluran air di sana tak pernah dilakukan normalisasi, sehingga bagian dasar drainase banyak tumpukan sampah. Ironisnya, di pemukiman ini banyak tinggal oknum pejabat baik yang bertugas Pemkot Jambi maupun di Pemprov Jambi. (/*rizal ependi)
Diberdayakan oleh Blogger.