Kebakaran Itu Menelan Kerugian Hampir Satu Miliar

Foto Dok Istimewa
KOTA JAMBI - Kebakaran yang terjadi di Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi pada perayaan hari ketiga lebaran, Selasa (27/6/17) diperkirakan menelan kerugian hampir satu miliar. Demikian dikatakan Kapolresta Jambi, AKBP Fauzi Delimunthe melalui Bagian Humas Polresta Jambi, Brigadir Alamsya Amir kepada wartawan, Selasa (27/6/17). 

Menurut Kapolresta, sebuah rumah dan distro baju meilik warga bernama Erik, sebuah usaha cucian motor dan toko manisan milik Heri, sebuah salon dan distro baju milik Tomi dan sebuah rumah milik Sabarani. Memang dalam kebakaran yang menghanguskan dua buah rumah dan delapan unit bedeng yang disewakan untuk usaha tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. 

Namun petugas kebakaran dan warga tak dapat menyelamatkan objek yang terlanjur hangus. Kejadian itu berawal ketika sebuah bedeng yang disewa kakak beradik untuk membuka usaha toko. Lebaran ini keduanya pulang kampung untuk merayakan lebaran. Menurut saksi mata, api berasal dari toko tersebut. Karena bangunan itu semi permanen, api cepat merambat ke bangunan disekitarnya. Dugaan sementara asal api berasal dari konsleting arus pendek listrik. 

Beberapa saat kemudian petugas pemadam kebakaran Pemerintah Kota Jambi tiba. Sedikitnya 8 unit mobil damkar dan puluhan petugas diterjunkan untuk memadamkan api. Ditambah bantuan warga sekitar. Mereka berjibaku dengan si jago merah yang terus mengamuk. Isi toko yang merupakan barang kain juga menjadi pemicu besarnya kobaran api. 

Sesekali terdengar ledakan kecil, mungkin dari sebuah tabung gas atau bola neon yang pecah terbakar. Atau wadah minyak pada sebuah bengkel cucian motor. Selain damkar dan warga terlihat pula pihak kecamatan dan Polsek Telanaipura berada di lokasi. Dikabarkan 27 kepala keluarga (KK) harus kehilangan tempat tinggal. Mereka terpaksa tak dapat merayakan lebaran tahun ini. 

Sementara seorang warga, Rudianto (27) mengaku tak ada tanda - tanda saat sebelum kejadian kebakaran. Tahu - tahunya api sudah besar dan melalap bangunan dengan cepat. Sehingga warga kelabakan memadamkan api. "Untung saja ada warga lain yang ingat untuk menghubungi petugas damkar. Sehingga sebelum damkar tiba warga menyelamatkan barang seadanya dan sebagian berusaha memadamkan api", ujar Rudi. (*/rizal ependi)
Diberdayakan oleh Blogger.