Eksekusi Tanah Dikawal Ratusan Aparat

Siti Khoiriah saat menghadiri proes eksekusi tanah bekas Kantor Dinas Peternakan Pemprov Jambi. Foto Dok Ist

KOTA JAMBI - Pembogkaran pagar tanah bekas kantor Dinas Peternakan Provinsi Jambi oleh Pemerintah Provinsi Jambi, nyaris ricuh. Proses eksekusi oleh Satpol PP Provinsi Jambi, harus dikawal ratusan  Polisi dan TNI. Karena ahli waris pemilik tanah melarang pembongkaran pagar seng tersebut.

Tanah itu luasnya 7,3 hektar, terletak di Simpang Mayang, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.  Setelah Kantor Dinas Peternakan pindah, tanah itu akan dibangun kawasan Jambi Bisnis Center (JBC). Bahkan telah direncanakan sejak zaman gubernur HBA. Namun rencana itu sempat kandas. Karena status tanah dinyatakan sengketa. Antara ahli waris dan pemerintah saling klaim kepemilikan, akhirnya berujung ke meja hijau.

Pada tahun 2015 Pemprov Jambi dinyatakan sebagai pemenang perkara, ini diperkuat dengan surat keputusan Mahkamah Agung RI. Selama bersengketa, tanah tersebut telah dipagar dengan seng. "Ini telah inkrah dari MA, jadi mutlak milik Pemprov Jambi", ujar Plt. Biro Aset Setda Provinsi Jambi, Suwardi kepada wartawan, Kamis (27/7/17).

Menurut Suwardi, Pemprov akan mengsongkan tanah tersebut, tak peduli adanya larangan dari pihak manapun. Alasanya, ya itu tadi. MA telah mengeluarkan surat keputusan yang menyatakan kalau Pemrov Jambi adalah pemilik sah. Sementara itu, Siti Khoiriah salah satu warga yang mengaku ahli waris pemilik tanah mengatakan proses eksekusi ini tidak sah.

Alasanya, pihak pengadilan selaku eksekutor tidak berada di tempat. Makanya dia melarang petugas membongkar pagar tersebut. "Jangan dibongkar, jangan dibongkar, pasang lagi. Hoi Nawi, berani ya kamu mengambil tanah ini, ini tidak sah tidak ada orang pengadilan", ujar Khoiriyah menghardik Asnawi, AB, staf ahli Gubernur Jambi yang hadir saat itu.

Situasi sempat memanas setelah sang ahli waris bersikeras melarang. Namun petugas cepat bertindak dengan meredam ketegangan. Pembongkaran pun terus berjalan, pagar seng tersebut diangkut pakai mobil truk dibawa ke satu tempat.

Pantauan dilapangan, selama eksekusi lokasi dipagar betis oleh sejumlah polisi wanita . Namun tak urung personel Dalmas dan Satuan Brimob juga disiapkan. Ini untuk mengendalikan situasi jika terjadi kericuhan. (rizal ependi)
Diberdayakan oleh Blogger.