Debit Air Sungai Batanghari Mulai Naik dan Keruh. Tercemar?

Alat ukur kedalaman air Sungai Batanghari. Foto jambiterbit.com

JAMBITERBIT. COM, KOTA JAMBI - Tingginya intensitas hujan dalam sepekan terakhir tak hanya menyebabkan banjir di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Jambi. Namun membuat debit air Sungai Batanghari naik dan keruh.

Ketinggian air mulai merambah ke areal pemukiman penduduk di Kelurahan Pulau Pandan, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi. Namun demikian luapan Sungai Batanghari belum merendam pemukiman penduduk.

Pantauan di Jembatan Aurduri I, Rabu (21/3/2018) air Sungai Batanghari telah naik hingga ke perkebunan palawija dan perkebunan jagung di bantaran Sungai Batanghari, di Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

Air Sungai Batanghari keruh, berwarna kekuningan dan sedikit berbusa. Kondisi ini diduga disebabkan tingginya intensitas hujan di wilayah hulu Sungai Batanghari. Dugaan lain karena masih maraknya pertambangan emas tanpa izin (PETI) di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari, sehingga menyebabkan pencemaran sungai.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi H M Dianto mengaku prihatin terhadap kondisi itu. Dia mengatakan air Sungai Batanghari semakin tercemar akibat berbagai aktivitas masyarakat mulai dari bagian hulu hingga ke bagian hilir sungai.

Menurut sekda turunnya kualitas air Sungai Batanghari disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang ikut serta mencemarkan sungai. "Masyarakat hendaknya jangan membuang sampah di dalam sungai", ujar sekda di Jambi, Kamis (22/3/2018).

Melihat hal itu sekda memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi untuk mencari spot sample guna mengetahui tingkat pencemaran Sungai Batanghari. "Nanti laporannya harus transparan memberitahu tentang kualitas air Sungai Batanghari", tandasnya. (red/jt/asr)
Diberdayakan oleh Blogger.