Generasi Muda Harus Dibentengi Dengan Agama

Tokoh Agama di Kelurahan Tebing Tinggi, Tanjabbar. Foto Jambiterbit.com

JAMBITERBIT.COM, TANJABBAR - Maraknya peredaran narkoba di Provinsi Jambi akhir-akhir ini tak hanya membuat resah para orang tua. Namun pemerintah juga merasa perlu melakukan tindakan tegas memberantas peredaran narkoba.

Polisi telah berupaya keras agar penyebaran narkoba di Jambi dapat ditanggulangi. Mulai dari menangkap pemakai hingga membekuk pengedar dan bandar narkoba. Ironisnya para pemakai dan pengedar ini dominan dilakukan generasi muda.

Upaya polisi memberantas peredaran narkoba mendapat apresiasi dari Gubernur Jambi H Zumi Zola Zulkifli. Gubernur mengucapkan terimakasih kepada Kapolda Jambi yang telah melakukan gebrakan pemberantasan peredaran narkoba tersebut.

Namun menurut gubernur upaya itu harus dibantu dengan pihak lain. Gubernur menekankan kepada para tokoh agama setempat untuk membentengi generasi muda dengan cara memperkuat pondasi agama.

"Generasi muda kita akan dihancurkan, oleh sebab itu para toko agama harus memperkuat pondasi agama mereka", ujar gubernur dalam sambutannya pada acara Peresmian Kampung Pancasila di Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar), Rabu (21/3/2018).

Pernyataan tersebut dikatakan gubernur dihadapan ribuan masyarakat Kelurahan Tebing Tinggi, tokoh masyarakat, tokoh agama serta Kepala dan Jajaran Pemerintahan Kabupaten Tanjabar dan perwakilan dari Pemerintah Pusat.

Menurut gubernur dengan maraknya peredaran narkoba di Provinsi Jambi akhir-akhir ini, dirinya menyimpulkan bahwa hal itu merupakakan satu bentuk upaya untuk menghancurkan generasi muda.

Sementara itu, Bupati Tanjabbar H Safrial mengatakan tidak semua orang sama pemikirannya dalam menjalani hidup bertoleransi guna menjaga perpecahan ditengah masyarakat dan generasi muda. 

Sebab jika pemikiran itu sama maka kondisi akan aman dalam artian tidak akan terjadi permasalahan. "Namun sayangnya pemikiran manusia tidak sama sehingga diperlukan tata cara bertoleransi", tandasnya. (red/jt/ref)

Diberdayakan oleh Blogger.