Gerindra Usung Jenderal Gatot


JAMBITERBIT.COM, JAKARTA - Pengamat sosial politik dari The Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, dilihat dari berbagai pernyataan dan dari bahasa tubuhnya, kemungkinan Prabowo Subianto tidak maju dalam pertarungan Pilpres 2019 mendatang. Dengan demikian, besar kemungkinan Partai Gerindra akan mengusung Gatot Nurmantyo sebagai calon presiden (capres) 2019.

Tidak heran, kata Karyono,  Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa menyebut Gerindra ada kemungkinan mengusung Gatot Nurmantyo. Apalagi Gatot  juga telah dideklarasikan sebagai capres 2019 oleh relawannya, Gatot Nurmantyo untuk Rakyat (GNR).

"Secara eksplisit pernyataan Prabowo memang menimbulkan dua tafsir, bisa ditafsirkan Prabowo akan maju bisa juga ditafsirkan tidak akan maju sebagai capres 2019," kata Karyono kepada Harian Terbit, Minggu (8/4/2018) yang dilangsir jambiterbit.com, Rabu (11/4/2018).

Karyono menuturkan, Prabowo pernah  menyatakan belum memikirkan untuk mencalonkan diri sebagai capres 2019. Selain itu Prabowo juga pernah memberikan alasan belum ada tiket yang pasti dari partai politik yakni Gerindra menghadapi Jokowi yang siap maju kembali di Pilpres 2019. Semenatara di sisi lain, Prabowo juga masih menanggapi dingin atas desakan dari sejumlah kader Gerindra untuk bertarung kembali dalam Pilpres 2019.

"Sementara di lain pihak, ada juga desakan agar Prabowo cukup menjadi King Maker, dan mendukung orang lain untuk menjadi capres," jelasnya.

Dari sejumlah indikator tersebut, sambung Karyono, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah Prabowo masih gamang apakah maju atau tidak dalam Pilpres 2019. Saat ini Prabowo tengah mempertimbangkan sebelum memutuskan maju atau tidak. Saat ini Prabowo juga melihat perkembangan dinamika politik yang akan terjadi. Apakah masih banyak yang mendukung atau tidak dalam pertarungan di Pilpres 2019.

"Tapi seandainya, keputusan Prabowo tidak maju, maka ada dua nama  yang mungkin menjadi pertimbangan untuk menggantikan Prabowo yaitu Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan. Bahkan kedua figur tersebut ada potensi akan dipasangkan guna mengalahkan kandidat yang lain ," ungkapnya.

Masih Berminat

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya`roni mengatakan, pernyataan Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa yang menyebut Gerindra ada kemungkinan akan mengusung Gatot Nurmantyo sebagai capres 2019 adalah sikap pribadi. Bisa jadi yang dilakukan Desmond dimaksudkan untuk pengelabuan opini publik agar Gatot yang menjadi sasaran kritik oleh pendukung atau relawan Jokowi.

"Peluang Gatot makin berat di Pilpres karena Prabowo masih berminat menjadi capres 2019. Dibuktikan Prabowo bisa tampil menggebu-gebu selama lawatannya di Jawa Barat," kata Sya'roni.
Sya`roni menegaskan,  soal usia Prabowo yang 66 tahun tidak menjadi masalah untuk bertarung di Pilpres 2019. Karena dalam kancah politik usia 66 tahun belum termasuk tua. Contohnya, Donald Trumph terpilih menjadi Presiden AS dalam usia 70 tahun. Oleh karena itu lebih baik Gatot tidak terlalu berharap akan diusung oleh Gerindra. Peluang untuk Gatot juga semakin tertutup karena Prabowo sudah menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin partai oposisi.

"Seorang oposisi jika sudah menghujani kritik keras kepada pemerintah sudah pasti memiliki target politik untuk merebut kekuasaan. Karenanya hampir bisa dipastikan Prabowo akan maju menghadapi Jokowi di Pilpres 2019," tegasnya.

Berkaca pada pilpres 2014, sambung Sya'roni, maka konfigurasi capres - cawapres baru akan terbentuk di batas akhir pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal ini menandakan hingga Juli 2018 mendatang diprediksi belum ada deklarasi capres manapun. Baik Jokowi maupun Prabowo baru akan mendeklarasikan dirinya sebagai capres 2019 di akhir Juli atau awal Agustus 2018. Oleh karenanya peluang Prabowo menjadi RI 1 masih terbuka luas dan kuat.

"Dukungan PS untuk jadi RI 1 masih kuat, buktinya ketika PS melontarkan kritik keras kepada pemerintah, rakyat menyambutnya dengan gegap gempita," tegasnya.

Sebelumnya Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa menyebut ada kemungkinan Gerindra akan mengusung Gatot Nurmantyo dalam Pilpres 2019. "Kami semuanya menyerahkan kepada Pak Prabowo. Apa pun keputusannya, kami sebagai kader partai tentu menyiapkan, Gatot, Pak Prabowo, atau siapa pun yang ditunjuk," kata Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa di gedung DPR, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Lebih lanjut Desmond menyampaikan peluang kandidat lain untuk diusung sebagai capres, selain Prabowo, masih terbuka. Menurut dia, keputusan sepenuhnya ada pada Prabowo. "Kansnya semua terbuka ruang. Karena Pak Prabowo yang memutuskan, jadi terbuka," tuturnya.

Desmond juga menjawab sinyal kegalauan Prabowo menjelang Pilpres 2019. Ia menuturkan eks Danjen Kopassus itu mempertimbangkan berbagai hal, di antaranya usia dan elektabilitas. "Beliau menjawab sudah tua, elektabilitas, dan macam-macam," sebut Desmond.

Seperti diketahui, mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal Gatot Nurmantyo dideklarasikan jadi capres siang ini oleh 'Gatot Nurmantyo untuk Rakyat' (GNR). Gatot sendiri saat ini telah resmi pensiun dari satuan TNI sejak Minggu (1/4/2018).

GNR mendeklarasikan Gatot sebagai capres lantaran sang purnawirawan jenderal TNI diklaim menyatakan kesiapan maju sebagai calon presiden 2019. Padahal, soal kesiapan maju pilpres, Gatot sendiri belum pernah secara eksplisit menyampaikannya kepada publik.

Penulis : Safari
Sumber : harianterbit

Diberdayakan oleh Blogger.