Ketersediaan Gas Elpiji Menjadi Perhatian Serius

Gas Elpiji Bersubsidi Ukuran 3 Kilogram. foto jambiterbit.com


JAMBITERBIT.COM, JAMBI - Menanggapi keluhan warga tentang variasi harga gas elpiji di pasaran, Pemeriantah Provinsi Jambi langsung berkoordinasi dengan pihak terkait. Salah satu upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi dengan memfasilitas pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Kota, Hiswana Migas dan Pertamina.

"Inti pertamuan tersebut hiswana migas akan menaikan harga eceran tertinggi (HET) gas bersubsidi 3 kilogram," terang Sekda Provinsi Jambi M Dianto di Jambi, belum lama ini.

Sejauh ini ada empat hingga lima kabupaten yang telah mengusulkan kepada hiswana migas untuk penyesuaian harga gas bersubsidi tersebut. Harga yang diterapkan saat ini adalah harga yang ditetapkan pada 2014 lalu. "Berarti hampir 4 tahun harga gas elpiji belum pernah dilakukan perubahan," tuturnya.

Dikatakan, HET gas elpiji ukuran 3 kg saat ini harganya Rp 16 ribu, usulan hiswana migas harga itu akan dinaikan Rp 2000 sehingga HET gas elpiji ukuran 3 kg menjadi Rp 18 ribu pertabung. Ada perbedaan HET diantara kabupaten kota yang ada di Provinsi Jambi.

Sekda menyebutkan untuk Kabupaten Batanghari, Muarojambi dan Sarolangung HET gas elpiji 3 kg ini Rp 17 ribu dinaikan menjadi Rp 19 ribu per tabung.

Kemudian untuk Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh nantinya dinaikan menjadi Rp 22 ribu. "HET Rp 22 ribu ini merupakan harga tertinggi gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kg di Provinsi Jambi," ujarnya.

Sekda berharap setelah peluncuran harga gas elpiji yang telah ditatapkan sebagai HET di Provinsi Jambi, jangan sampai ada gejolak. Kepada pihak terkait juga diharapkan jangan terlalu membebani masyarakat. (red/jt/ref)
Diberdayakan oleh Blogger.