Ditolak Jokowi, Cak Imin Mulai Melirik Prabowo

Istimewa

 JAMBITERBIT.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sudah sejak awal kukuh ingin menjadi calon wakil presiden (cawapres). Selama ini publik pun tahu kalau awalnya, Cak Imin menyodorkan diri ke Jokowi. Tapi perkembangan arah politik tampaknya kurang baik. Sepertinya Jokowi enggan berpasangan dengan Cak Imin. 

"Nah, kini ia ubah haluan. Sekarang ia berusaha untuk menawarkan dirinya ke Prabowo Subianto. Niat jadi cawapres pun harga mati," kata Pengamat politik Silvanus Alvin kepada Harian Terbit, Jumat (11/5/2018).

Pengamat dari Universitas Bunda Mulia (UBM) ini menilai, Cak Imin memang lebih berpeluang untuk bisa jadi cawapres bersama Prabowo. Perlu dicatat, lebih berpeluang, bukan berarti pasti jadi pasangannya Prabowo. Sebab, masih ada PKS yang lebih dulu mendukung Prabowo. Tentu Prabowo tidak akan begitu saja melangkahi PKS.

Namun yang dilakukan Cak Imin kurang elok dalam berpolitik. Karena demi menjadi cawapres maka ia tidak peduli harus berpasangan dengan siapapun.
"Saya melihat gaya berpolitik Cak Imin ini kurang elok. Demi nafsu pribadi ingin menjadi cawapres, ia sampai tidak memedulikan mau berpasangan dengan siapa," paparnya.

Lebih lanjut Silvanus mengatakan, saat ini publik pasti aware dengan sikap Cak Imin. Apalagi bulan lalu, Cak Imin terus menggaungkan Join (Jokowi-Muhaimin) tapi sekarang mulai muncul niat mau beralih ke Prabowo. Memang ada baiknya agar pasangan capres maupun cawapres terbentuk karena kesatuan visi dan misi, bukan sekadar nafsu politik belaka. Sehingga ketika jadi pun benar-benar bisa mensejahterakan rakyat bukan untuk kelompok atau dirinya sendiri.

Sementara itu,  Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon mengatakan,  opsi menjadikan Cak Imin cawapres Prabowo Subianto terbuka. Apalagi Cak Imin menyebutkan bahwa dirinya penentu kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2019 mendatang. 

"Ya semua opsi kan masih terbuka, nanti kita akan duduk bersama-sama," ujar Fadli Zon di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/5/2018).

Dia menjelaskan, inisiasi duet tersebut belum terlaksana karena keduanya sama-sama mematuhi proses dan prosedur partai masing-masing.

"Kan kita belum duduk karena ada proses dan prosedur di masing-masing partai politik, gitu ya, PKS, PAN, mungkin juga di PKB," tambahnya.

Soal apakah nama Cak Imin ada di daftar 13 nama cawapres yang dikantongi partai Gerindra saat ini, Fadli menepisnya. "Belum ada, pokoknya semua masih terbuka selama kita bisa bareng-bareng," tandasnya.

Bisa Menang

Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan dirinya percaya bisa memenangkan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Dia juga yakin Prabowo Subianto bisa menang di pilpres jika memilih dirinya jadi cawapres.

"Prabowo hanya menang kalau sama saya," kata Cak Imin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/5/2018). Pernyataan tersebut disampaikan Imin saat ditanya soal kesempatan oposisi menang di Indonesia, layaknya kemenangan Mahathir Mohamad di Malaysia. (Safari/harianterbit)
Diberdayakan oleh Blogger.