Megawati Dukung Jokowi-JK Angkat Bidan PTT menjadi PNS
Megawati Soekarno Putri.foto ist |
JAMBITERBIT.COM, POLITIK - Hari Bidan Sedunia atau International
Midwives Day (IMD) yang jatuh pada Sabtu (5/5/2018), merupakan momentum
yang tepat untuk mengapresiasi para srikandi-srikandi perkasa, karena
perannya luar biasa dalam kehidupan khususnya di bidang kesehatan.
Untuk itu, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri
mengapresiasi dan berterima kasih atas langkah Pemerintah Jokowi-JK,
khususnya Menteri Kesehatan yang pada 21 Februari 2017 telah mengangkat
39.000 ribu Bidan dan Dokter yang bersatus PTT (Pegawai Tidak Tetap) SK
Kemenkes menjadi PNS.
Namun demikian, masih tersisa 4.153 Bidan dan Dokter PTT Kemenkes yang
Belum mendapat kepastian (ditambah 68 dokter umum dan dokter gigi).
"Saya mendapatkan informasi alasannya karena usia mereka di atas 35
tahun saat ini. Di berbagai kesempatan saya selalu katakan, mereka “tua”
dalam pengabdian," kata Mantan Presiden RI ke-5 itu.
Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan di Indonesia memang mengalami
penurunan. Tahun 2015, tercatat 4999 orang/1000 kelahiran. Tahun 2016,
sejumlah 4912/1000 kelahiran. Tahun 2017, menjadi 1712/1000 kelahiran.
Sehingga rata-rata sekitar 305 Ibu meninggal dari setiap 100 ribu
kelahiran setiap tahunnya, padahal target MDGs minimal 102 per 100 ribu
kelahiran.
Di Indonesia, mayoritas kelahiran dibantu oleh Bidan (sekitar lebih
dari 60%). Mereka bertugas hingga desa-desa terpencil dan sangat
terpencil.
Tentu memperjuangkan AKI tidak dapat dipisahkan dengan perbaikan nasib
para bidan itu sendiri. Salah satunya adalah status kerja yang pasti
bagi mereka yang menjadi ujung tombak kesehatan.
Untuk itu, lanjut Megawati, pengangkatan menjadi Pegawai Tetap Negara
untuk profesi-profesi Pekerja Pelayan Publik harus memperhitungkan pula
pengabdian dan kebutuhan negara atas kehadiran mereka yang menjadi garda
terdepan dijalankannya program-program Pemerintah.
"Di hari Bidan Internasional ini, saya nyatakan mendukung Pemerintah
Jokowi-JK untuk mengangkat tenaga kesehatan, termasuk para Bidan berusia
35 tahun ke atas untuk menjadi PNS," ungkapnya.
Menurutnya, kualitas kerja yang optimal dari Pekerja Pelayan Publik,
termasuk di Bidang Kesehatan, lahir dari sistem yang berkeadilan.
"Untuk anak-anakku tercinta, Bidan di seluruh Indonesia, selamat Hari
Bidan Internasional. Teruslah bekerja dengan semangat pengabdian bagi
negara. Terima kasih atas dharma baktimu selama ini. Doa dan perjuangan
saya selalu bersama kalian," pungkasnya.
Hari Bidan Sedunia pertama kali dirayakan pada 5 Mei 1991 dan sejak itu dirayakan di lebih dari 50 negara di dunia.
Ide dari peringatan ini yaitu untuk menghormati jasa para bidan yang
pada tahun 1987 mengadakan International Confederation of Midwives (ICM)
Conference di Belanda.
Misi dari ICM itu sendiri adalah mengakomodasi aspirasi bidan di
seluruh dunia dalam perjuangan membantu persalinan, menyelamatkan ibu
melahirkan dan bayi yang dilahirkan, di mana pun mereka berada.
Dunia mengakui perjuangan para Bidan dalam membantu menyelamatkan ibu
melahirkan dan bayinya, serta memberikan pendampingan kesehatan ibu
pasca melahirkan dan balita.
Profesi Bidan sangat penting dalam keberlangsungan hidup umat manusia.
Sehingga pada Hari Bidan Internasional 2018, dunia menetapkan tema:
"Midwives leading the way with quality care”
(Oni/harianterbit)