Penambahan Angka 0 Pada Nomor Urut Capres dan Cawapres Dipertanyakan

foto ist

JAMBITERBIT.COM, JAKARTA - Penambahan angka 0 di awal nomor urut dua pasangan capres-cawapres , yakni nomor urut satu ditulis 01, begitu juga nomor urut 2 ditulis 02 disesalkan karena alasan metafisik dinilai tidak rasional. 

Namun, ada juga yang menyebutkan penambahan angka 0 itu memiliki nilai spritual.  
Penetapan nomor urut pasangan capres - cawapres oleh KPU dengan didahului angka 0 juga dipertanyakan oleh Mantan Menko Kemaritiman Dr Rizal Ramli.

Dalam cuitannya di Twitter, Rizal menulis KPU @kpu mohon penjelasan mengapa mesti ditambahkan 0 didepan Capres 01 vs O2 ? Apa karena alasan metafisik ?  Ajaib, tidak ada di seluruh dunia ? Bangsa seharusnya semakin rasional.

Sementara itu, Ketua Presidium Forum Keluarga Paranormal dan Penyembuh Alternatif Indonesia (FKPPAI),  Ustadz HM Aziz Hidayatullah mengatakan, setiap angka mempunyai arti atau filosofi sebagaimana juga huruf. Begitu pun soal nomor capres-cawapres   yang ditetapkan KPU dengan mencantumkan angka 0.

"Saya menengarai pihak Pak Jokowi yang mengusulkan agar nomor urut capres-cawapres tidak disamakan denga nonor urut Partai yaitu dengan menambahkan angka 0 di depan angka 1 dan 2," ujar Ustadz Aziz kepada Harian Terbit, Selasa (25/9/2018).

Ustadz Aziz, yang dikenal sebagai paranormal pemburu hantu ini menuturkan, Jokowi mempunyai jiwa spiritual yang sudah mumpuni. Oleh karenanya usulan Jokowi tersebut bukan semata-mata agar ada unsur pembeda dengan nomor urut partai dan calon legislatif. Namun dibalik usulan penambahan angka nol didepan angka 1 dan 2 karena ada nilai-nilai spiritual dan filosofinya. 

"Angka 0 filosofinya kita janganlah sombong dengan pangkat yang dimiliki. Walaupun pangkat kita tinggi, jika tidak memiliki kemampuan apapun maka nilainya 0 (nol)," ujar pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Hidayah, Tegal, Jawa Tengah ini.

Angka 0, sambung Ustadz Aziz, adalah sesuatu yang kosong atau tidak ada apa-apa. Semua akan kembali ke titik nol, Dimana perjalanan di dunia ini berakhir di angka nol ketika manusia dan mahluk hidup lainnya telah meninggal. Manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Oleh karenanya jika manusia tidak mempunyai sosialisasi dengan orang lain dengan tidak dapat saling membantu maka akan sia-sia.

"Kekurangan kita akan bisa tertutupi dengan orang yang bisa lebih atas kekurangan kita. Itulah butuhnya untuk saling melengkapi," jelasnya.

Angka 0,  ujar Ustadz Aziz, juga mempunyai sifat pengurangan angka. Setiap bilangan yang sama jika dikurangkan dengan angka yang sama maka hasilnya adalah 0. Contoh : 9 – 9 = 0, 5 – 5 = 0. Begitu pun dengan 0 – 0 = 0. Filosofinya, jangan meremehkan seseorang yang kita anggap tidak ada gunanya, janganlah merasa lebih tinggi,  lebih hebat dari orang lain.

*Jika kita sering berpikir begitu, maka kita akan menjadi seseorang yang tak berguna, karena kelebihan kita belum tentu berguna bagi orang lain," paparnya.

Lebih lanjut Ustadz Aziz mengatakan, angka 0 mengajak untuk intropeksi kepada tiap-tiap manusia. Jabatan adalah amanah, tiap-tiap yang ada di dunia ada jangka waktunya, yang tiada menjadi ada kemudian kembali ketiada. Gambaran lainnya berkaitan dengan 0 adalah bilangan 0 jika diletakkan pada sisi sebelah kanan (bukan terletak di urutan paling depan) maka akan mempunyai nilai sesuai letaknya.

Sedang jika diletakkan pada sisi paling kiri (urutan terdepan sebuah bilangan) lambang bilangan 0 tak mempunyai arti apapun. Misalnya kita mempunyai bilangan 222, jika pada sisi kanan kita tambahkan lambang bilangan 0 maka nilainya menjadi 2220, lambang bilangan 0 tersebut mempunyai arti atau nilai. Namun jika kita letakkan di sisi paling kiri menjadi 0222, maka lambang bilangan 0 tak mempunyai arti atau nilai.

Filosofi yang dapat kita ambil adalah bahwa sesuatu yang tidak nyata-nyata ada, tidak akan bernilai apapun jika ditempatkan pada posisi paling depan. Yang berhak menempati posisi terdepan adalah mereka yang nyata-nyata mempunyai nilai. Jadi jika kita ingin mencapai posisi terdepan maka kita harus memiliki nilai.

Angka sebesar apapun kalau di pangkatkan ”0” pasti hasilnya ”1” berarti gak boleh ada angka yang sombong karena besarnya atau jumlahnya sangat banyak. Bilangan 999.999.999 kalu dipangkatkan ” 0 ” tetep jadi 1. Angka 1, Berbentuk tegak seakan menantang langit sendiri, bukan berarti tanpa teman. Dari bentuknya, kita bisa mengetahui makna ketegasan dan ketegaran.

Demikian itu tidak jauh dari sifat manusia, kita ini satu tetapi ada dua mata, dua telinga, dua kaki, dua alis, dan sebagainya. Maksudnya kita yang satu ini memiliki jalannya masing-masing. Dan  harus mempertanggung jawabkan apa-apa yang telah diperbuat. Berbeda dengan Allah Tuhan YME. yang Satu, Dia tidak banyak, tetapi dzat-Nya meliputi seluruh alam ( Itulah yang terkandung dalam makna angka 1 (satu).

"Angka 2, adalah simbol berpasang-pasangan. Perempuan dan laki-laki, langit dan bumi, matahari dan bulan, dan sebagainya. Manusia yang sempurna adalah mereka yang telah menemukan atau telah hidup berpasangan, menjalin keluarga dan saling mengerti satu sama lain," jelasnya.

Sabda Alam 

Sementara itu paranormal Gus Yusuf Cokro mengatakan, nol artinya kembali pada titik Nol dan satu sama dengan tauhid atau esa yang mengandung makna "marilah bersama kembali pada titik nol, bersatu dan berjaya atas Ridho Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Nol itu berbeda dengan kosong, eksistensial berbeda dengan nihil. Ibarat gadged /handphone saatnya perlu di Recharge agar kembali power full. Yang dilakukan KPU guna muhassabah, bersama merenung dengan bijaksana.

Yang dilakukan KPU guna menemukan kembali perasaan dari awal mula agar kembali bergairah, bersemangat, optimis,penuh cinta dan kebersamaan dalam berbangsa,bernegara, dan berpilitik. Karena Nol artinya  menetralkan. Satu artinya menyatukan Indonesia yang tercerai berai ini.

"Bersama memulai dari titik nol bersatu untuk berjaya atas ridho Allah Tuhan Yang Maha Esa," jelas paranormal yang  akrab disapa Ki Cokro ini.

Namun, sambung Ki Cokro, apa yang dilakukan KPU semua kembali pada ketentuan Allah SWT. Karena yang dilakukan hanya sebatas kemampuan manusia berupa intuisi bathin yang bisa diterjemahkan dengan keterbatasan ilmu yang dimilikinya.

"Apapun kehendak Tuhan, insya Allah yang terbaik untuk NKRI yang kita cintai ini. Siapapun Presiden dan Wakilnya ,semoga Indonesia semakin damai, berjaya, gemah ripah loh jinawi. Toto tentrem kerta raharja. Baldathun thoyibatun warobbun ghofur. dalam bingkai Kebinekaan," tegasnya.

Tak Langgar Aturan

Ketua KPU Arief Budiman menyatakan pihaknya tak mempersoalkan dan menyebut tidak aturan yang dilanggar. "Jadi di tiap angka di depannya ditambah angka nol. Nomor urut 1 ditulis 01, begitu juga nomor urut 2 ditulis 02," ujar Arief di kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).

Dia menuturkan, ditambahnya angka 0 di awal nomor urut merupakan hasil kesepakatan dua pasang calon dengan pertimbangan tidak ingin menyinggung atau berkaitan dengan partai politik dengan nomor urut tersebut yang bertarung di pemilu legislatif 2019.

"Tidak (menyalahi aturan) ya karena tadi telah disepakati oleh pasangan calon ini nanti yang akan digunakan pada saat membuat pasangan calon. Sepanjang semua menyepakati kan silakan saja dan tidak ada aturan yang dilanggar," katanya. (Harian Terbit/Safari)
Diberdayakan oleh Blogger.