Warga Harus Ngantri untuk Memperoleh Gas Elpiji
ilustrasi |
JAMBITERBIT.COM, JAMBI - Akhir - akhir ini warga Jambi harus ngantri di sejumlah agen dan pangkalan gas, untuk memperoleh gas elpiji tabung ukuran 3 kg.
Antrian panjang kerap-kali terlihat di sejumlah pangkalan di Kota Jambi, maupun di Kabupaten Muarojambi. Bahkan dalam dua hari terakhir dikabarkan di Kabupaten Batanghari, warga kesulitan mendapatkan gas elpiji tabung 3 kg. Informasi ini didapat dari sejumlah sumber jambiterbit.com, Sabtu (6/10/2018).
Mira (41) warga Paal Merah mengaku harus ikut mengantri guna memperoleh gas elpiji. Padahal, di kawasan Kecamatan Paal Merah setidaknya ada dua pangkalan gas epliji berdekatan. "Tiap kali membeli gas seperti inilah, kami harus ngantri, kadang sampai berjam-jam," ujar Mira.
Mira menuturkan, bisa saja dirinya mendapatkan gas elpiji tabung ukuran 3 kg tanpa harus mengantri. Namun harga yang ditawarkan sedikit lebih mahal, yakni : Rp. 25 hingga Rp 28 ribu per tabung. Sedangkan harga di pangkalan hanya Rp. 18 ribu per tambung.
"Terkadang terpaksa harus membeli dengan harga mahal, karena di pangkalan persediaan terbatas. Paling sering kehabisan stok," tuturnya.
Hal senada juga dikatakan warga lainnya. Bahkan warga berharap, bahan bakar gas ini harus selalu tersedia, karena untuk memperoleh minyak tanah agak sulit. Kalau pun ada, harganya mencapai Rp. 9 ribu per liter.
Sementara itu, pemilik pangkalan di Paal Merah tak ingin dikonfirmasi terkait hal ini. "Kalau soal itu, tanyakan langsung ke pertamina. Kami - kan cuma penyalur dengan stok dan harga eceran yang telah ditetapkan pertamina," ujar pemilik pangkalan yang tak ingin namanya ditulis.
Dilain kesempatan, Walikota Jambi Sy Fasha menekankan kepada pihak pangkalan gas elpiji, agar melayani kebutuhan masyarakat dengan bijak.
Pangkalan juga harus melayani warga pemegang kartu kendali. Sebab para pemegang kartu kendali ini adalah warga miskin yang hanya berpenghasilan rata-rata Rp 1.5 juta rupiah per bulan.
"Selain itu, kartu kendali juga berfungsi agar penyaluran gas elpiji bersubsidi, tepat sasaran," ujar Fasha. (rizal ependi)