Gubernur Tegaskan Penanganan Karhutla Harus Bersinergi
![]() |
. Gubernur Jambi, Bupati Muarojambi dan Kepala BPBD Provinsi Jambi saat memadamkan api karhutla di Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarjambi. foto humas Provinsi Jambi |
Dalam peninjauan tersebut, Gubenur
Jambi didampingi oleh beberapa orang pejabat dari Pemerintah Provinsi Jambi,
yakni Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bachyuni Deliansyah, Kepala
Dinas Kehutanan Ahmad Bestari, Kepala Biro Humas dan Protokol Johansyah. Di lokasi
peninjauan di Divisi V Puding PT Bara Eka Prima, gubernur disambut oleh
Bupati Muaro Jambi, Hj.Masnah Busro dan Direktur Keuangan PT Bara Eka Prima
Jackson Yap Sue.
Dalam perjalanan ke lokasi
peninjauan, Fachrori menyempatkan membagikan masker kepada murid-murid SDN
44/IX Bangso, Teluk Raya yang terlihat berjalan kaki sepulang sekolah
tanpa menggunakan masker.
Berdasarkan pantauan di lapangan
terlihat TNI/Polri, BPBD, dan dan tim terpadu berjuang keras memadamkan api dan
terus mengerahkan alat berat untuk membuat jalan sekat bakar agar kebakaran
lahan gambut tidak semakin meluas.
Gubernur Jambi bersama Bupati Muaro
Jambi memyempatkan membantu memadamkan api bersama tim terpadu.
Dalam sesi
wawancara, Fachrori menyatakan bahwa kehadirannya di tempat ini untuk melihat
langsung kondisi di lapangan, terutama dampaknya bagi masyarakat. “Kita hadir
di tempat ini, di areal PT Bara Eka Prima dan PT Pesona Belantara Persada
Kabupaten Muaro Jambi. Kita mengharapkan seluruh pihak terkait dan
masyarakat untuk membantu dan terlibat dalam pencegahan terjadinya Karhutla. Kami
telah memantau dari udara, tidak terlalu terlihat tetapi ketika kita berada di
lapangan kita melihat kondisi nyata. Kita berharap segera datang hujan,” ujar
Fachrori.
Fachrori
mengatakan, pemerintah telah melakukan beberapa upaya, termasuk juga sholat
untuk meminta hujan. “Kita akan mengumpulkan perusahaan-perusahaan untuk saling
bertemu mencari solusi, dan agar kejadian ini tidak terjadi lagi, kita harus
bekerja dan bersinergi untuk mencegah hal ini. Kita libatkan semua pihak mulai
dari perusahaaan, bupat, wali kota, camat, lurah sampai ke tingkat desa. Kita
harus bersinergi untuk mengatasi permasalahan ini, karena sangat merugikan
semua pihak terutama masyarakat” jelas Fachrori.
Fachrori
menegaskan, pemerintah tetap berkomitmen mengatasi karhutla seperti dalam
kesepakatan bersama tentang komitmen penanggulangan karhutla, yang ditandatangani
oleh Gubernur Jambi bersama 9 bupati, 2 wali kota dan disaksikan oleh 5 anggota
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Selain itu, Fachrori meminta 3 hal dalam
penanganan karhutla, yaitu: 1.Meminta bupati beserta semua jajarannya dan dunia
usaha untuk mengerahkan semua sumber daya untuk melakukan upaya penanggulangan
karhutla, 2.Meminta kepada Pertamina agar dapat membantu mobilisasi dan
menjamin ketersediaan BBM bagi alat berat dan mesin pemadaman karhutla 3.Meminta
pertamina bisa menyediakan BBM untuk helikopter di heli pad dekat daerah
terbakar.
Bupati Muaro
Jambi, Hj.Masnah Busro mengapresiasi tinjauan lapangan Gubernur Jambi sebagai
bentuk komitmen pemerintah dalam penanganan karhutla, dan juga bentuk perhatian
dan dukungan terhadap tim yang bekerja di lapangan.
“Terima kasih atas
kehadiran bapak Gubernur dan wilayah ini memang paling banyak titik apinya di
Kabupaten Muaro Jambi. Harapan saya ke depanannya kita akan semakin besinergi
untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan. Seperti yang
disampaikan oleh gubernur, kita harus melibatkan seluruh stakeholder dari
perusahaan sampai ke tingkat Desa hingga tingkat RT untuk bersama-sama
bersinergi dalam mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan,” kata Masnah.
Masnah berharap ke
depan karhutla tidak akan terjadi lagi karena sangat merugikan masyarakat dan mengimbau
semua masyarakat dan perusahaan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
"Saya sendiri aktif dalam forum dan rapat karhutla. Bahkan, saya yang mengoordinir perusahaan di Muaro Jambi untuk pengadaan drone yang diajukan pihak pemerintah. PT BEP selalu ikut serta memadamkan api karhutla di Muaro Jambi. baik yang terjadi di lahan masyarakat maupun di lahan perusahaan. Saat kita sibuk membantu pemadaman, malah lahan kita yang dibakar," kata Jackson. (jambiterbit/hms/maria)