Rektor Asing untuk Kolaborasi dengan Rektor Lokal

ist
JAMBITERBIT.COM, TEKNOLOGI - Menteri Ristek, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof Dr. M. Nasir, Ph.D., Ak menyatakan, direkrutnya rektor asing untuk menjadi rektor di perguruan tinggi Indonesia baik negeri atau swasta untuk bisa berkolaborasi dengan rektor Indonesia.

Oleh karena itu masuknya rektor asing ke Indonesia bukan untuk kepentingan asing ataupun aseng. Diharapkan adanya rektor asing bisa meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
 
"Adanya rektor asing juga agar lulusan dari perguruan tinggi Indonesia bisa mendapatkan beasiswa di luar negeri," ujar Prof Dr. M. Nasir, Ph.D., Ak saat menghadiri prosesi 1.110 wisudawan Universitas Nasional (Unas) di Jakarta, Minggu (22/9/2019).

Menurut Nasir, adanya rektor asing diharapkan bisa meningkatkan kualitas mutu pendidikan dan daya saing pendidikan Indonesia di dunia internasional. Saat ini rektor asing yang baru direkrut yakni Pofesor Jang Youn Cho.

Rektor asing asal Korea Selatan tersebut akan memimpin Institut Pendidikan Siber Indonesia. Sebelumnya Prof Jang Youn Cho pernah mengajar di Amerika Serikat selama 10 tahun dan pernah menjadi rektor Fakultas siber di Universitas Hankuk, Korea Selatan.

"Pofesor Jang Youn Cho ini lulusan dari Chicago University. Itu adalah universitas nomor 10 di dunia," tandasnya.

Dengan adanya rektor asing, sambung Nasir, maka diharapkan bisa berkolaborasi untuk bisa meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Saat ini ia pun menyampaikan ke  Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kolaborasi rektor asing dengan rektor lokal.

Kolaborasi tersebut bernama  phalen's coating untuk mengadakan riset PhD di dunia. Ada 150 profesor Indonesia yang berkolaborasi untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

"Ini yang pertama dalam proses. Kami sebenarnya paling mendukung adalah anak-anak muda Indonesia yang secara baik ini akan kami carikan beasiswa di luar negeri yaitu beasiswa dari Amerika. Untuk mendapatkan beasiswa itu harus masuk 100 besar di dunia," ujarnya.

Terkait polemik rektor asing, Nasir menilai, hal tersebut adalah biasa. Sehingga tidak perlu di komentari dan diperdebatkan. (harianterbit/safari)

sumber : harianterbit
Diberdayakan oleh Blogger.