15,6 Ton Kopi Kerinci Jambi DieksporPerdana ke Belgia

Para Pihak Dituntut Mewujudkan Eskpor Berkelanjutan

foto humas Provinsi Jambi

JAMBITERBIT.COM, KERINCI - Minggu (13/10), Pemerintah Kabupaten Kerinci bersama dengan Pemerintah Provinsi Jambi, Kedutaan Besar Belgia untuk Indonesia, Rikolto (LSM asal Belgia yang melakukan pembinaan dan pendampingan kepada petani kopi di Kerinci), dan Koperasi Kelompok Tani Barokah Kayu Aro melakukan ekspor perdana Kopi Arabika Spesialti sebanyak 15,6 ton ke Belgia. Ekspor perdana secara simbolis dilakukan di Desa Jernih Jaya, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci. Kegiatan ekspor simbolis dilakukan bersamaan dengan Perayaan 70 Tahun Hubungan Bilateral Belgia dengan Indonesia.

Sekretaris Pertama Kedutaan Belgia untuk Indonesia, Mr.Guillaume Goessens, Direktur Internasional Rikolto, Mr.Chris Claes, Atase Perdagangan Indonesia di KBRI Brussel, Wahida, perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, Bupati dan Wakil Bupati Kerinci, H.Adi Rozal dan H.Ami Taher, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agus Rizal, dan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Jambi, melepas secara simbolis ekspor perdana Kopi Arabika Kerinci tersebut.

Sebelumnya, Jumat (11/10) siang, Sekda Provinsi Jambi, Drs.H.M.Dianto,M.Si menyambut kedatangan  Sekretaris Pertama Kedutaan Belgia untuk Indonesia dan rombongan, dan malam harinya, Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum mengadakan jamuan makan malam dengan rombongan tersebut di rumah dinas Gubernur Jambi.

Rikolto (LSM asal Belgia) telah melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para petani kopi di Kerinci, yang tergabung dalam Kelompok Tani Koperasi Barokah di Kayu Aro selama 3 tahun, untuk melakukan pemrosesan kopi sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh buyer (pembeli) di Belgia dan pasar Uni Eropa, dan ekspor ini merupakan buah dari pembinaan dan pendampingan tersebut. Selain, Rikolto, Bank Indonesia Perwakilan Jambi juga turut berkontribusi dalam ekspor Kopi Kerinci ini, diantaranya dengan membangun tempat penjemuran kopi sesuai dengan standar Rikolto, dan tempat penyimpanan (gudang), yang sedang dalam proses pembangunan.

Dari press release yang diberikan Rikolto, 15,6 ton green bean Arabika Spesialti diekspor perdana ke Belgia, dan target penjualan (ekspor) tahun 2019 ke Belgia 80 ton.

Koperasi Barokah telah ditetapkan sebagai Eksportir Terdaftar Kopi (ETK) berdasarkan surat Direktor Jenderal Perdagangan Luar Negeri – Kementerian Perdagangan RI Nomor: 02.ETK-02.19.0211, Barokah akan mengirimkan 260 karung kopi (15,6) ton ke 32 cup, perusahaan kopi yang berbasis di Antweep, Belgia.

Sekretaris Pertama Kedutaan Belgia untuk Indonesia, Mr.Guillaume Goessens menyatakan, 70 tahun hubungan bilateral Belgia dengan Indonesia merupakan wakttu yang lama, dan berharap Belgia dan Indonesia bisa membina dan mempertahankan bahkan meningkatkan hubungan yang baik.

Guillaume Goessens berharapa agar semakin banyak lagi kerjasama Belgia dengan Indonesia, terutama kerjasama yang langsung memberdayakan masyarakat. “Belgium want to go further with Indonesia, not only in Jakarta but also every country in Indonesia,” ujar Guillaume Goessens.

Direktur Internasional Rikolto, Mr.Chris Claes menyampaikan Rikolto bekerjasama dengan organisasi-organisasi petani, dan menghubungkan dengan pelaku bisnis. Chris menekankan agar dalam semua kegiatan penanaman sampai panen kopi, dan pasca panen, harus tetap melestarikan lingkungan.

Atase Perdagangan Indonesia di KBRI Brussel, Wahida menyatakan, kedekatan hubungan dua negara, Indonesia dan Belgia bukan hanya aktivitas diplomatik, tetapi juga aktivitas lapangan, yang manfaatnya langsung dinikmati oleh masyarakat, dan inilah yang diwujudkan dalam ekspor Kopi Kerinci ke Belgia.

“Kita telah menemukan pembeli dari Belgia. Ini bukan hasil singkat, tetapi buah dari kerja keras yang cukup lama, terutama kerja keras para petani,” ujar Wahida.

Perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia berharap apa yang dilakukan Rikolto di Indonesia bisa berkelanjutan dan dikembangkam dengan Rikolto atau pihak-pihak lain.

Bupati Kerinci, Dr.H.Adi Rozal mengaku sangat senang dengan ekspor perdana Kopi Kerinci ke Belgia, yang merupakan buah kerja keras bersama, terutama Rikolto. Adi Rozal mengucapkan terimakasih kepada Rikolto dan pihak Kedutaan Besar Begia untuk Indonesia. “Selain kopi, ada kayu manis. Berkebun kopi dan kayu manis tidak merusak hutan,” kata Adi Rozal.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Jambi, Ariansyah, ME berharap agar ekspor Kopi Kerinci ke Belgia bisa berkelanjutan, bahkan bisa penetrasi pasar ke negara-negara Eropa lainnya dan ke Benua Amerika.

Selain itu, Ariansyah menambahkan, Provinsi Jambi juga memiliki kopi jenis Robusta di Jangkat dan Liberika di Tanjung Jabung, yang juga memiliki potensi untuk diekspor.

Pemerintah Provinsi Jambi, lanjut Ariansyah, berusaha membina dan membantu para petani kopi dan petani tanaman lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

“Untuk ekspor diharapkan melalui Pelindo Talang Duku, sehingga memiliki multiplier effect bagi Provinsi Jambi dan tercatat dalam ekspor Provinsi Jambi,” jelas Ariansyah.

Usai melakukan kegiatan simbolis ekspor perdana Kopi Kerinci ke Belgia, Sekretaris Pertama Kedutaan Belgia untuk Indonesia, Mr.Guillaume Goessens, Direktur Internasional Rikolto, Mr.Chris Claes, Atase Perdagangan Indonesia di KBRI Brussel, Wahida, perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri meninjau pemrosesan Kopi Arabika Kerinci, mulai dari pembibitan, penanaman, penjemuran, penyimapan di gudang, penyortiran biji kopi, dan menyaksikan penyajian kopi oleh barista Kelompok Tani Barokah, yang dipimpin oleh Triyono. (jambiterbit/hms/mustar hutapea).
Diberdayakan oleh Blogger.