Ambon Diguncang Gempa Magnitudo 4,1, ASN di Kantor Gubernur Maluku Berhamburan Keluar Gedung

ilustrasi/istimewa
JAMBITERBIT.COM, AMBON - Gempa berkekuatan magnitudo 4,1 mengguncang wilayah Ambon, Senin (7/10/2019) pagi sekitar pukul 10.21 WIT. Gempa dengan lokasi di 3,45 Lintang Selatan dan 128.31 Bujur Timur tersebut sontak membuat para ASN di Kantor Gubernur Maluku berhamburan ke luar.

Para aparatur sipil negara (ASN) di kantor Gubernur Maluku, terlihat berlarian keluar ruangan akibat guncangan gempa itu.

Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno juga sempat keluar dari ruangan kerjanya untuk mengingatkan para staf untuk menyelamatkan diri dari akibat gempa.

Para ASN, terutama perempuan berlarian memanfaatkan lift maupun tangga di ruangan mulai lantai tiga hingga enam.

Seperti dilansir Antara, mereka berkumpul di halaman belakang kantor Gubernur Maluku menghindar karena khawatir gempa susulan maupun gedung kemungkinan roboh karena guncangan magnitudo 6,5 pada 26 September 2019 ternyata sebagian dinding retak sehingga ada yang pindah ruangan seperti Kesbangpol di lantai lima pindah ke bekas ruangan Korpri di lantai dua.

Sebelumnya, Penjabat Sekda Maluku, Kasrul Selang mengatakan, Tim dari Pusat Penelitian Pengembangan (Puslitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan pengujian kelayakan sejumlah gedung paska gempa magnitudo 6,8 yang menguncang Kota Ambon serta kabupaten Maluku Tengah maupun Seram Bagian Barat (SBB) pada 26 September 2019.

Tim yang didampingi Penjabat Kadis Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maluku, Muhammad Marasabessy telah melakukan pengujian kelayakan kantor Gubenrur dari lantai I hingga VII.

Selain itu, sejumlah gedung di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon dan RSU dr.Ishak Umarella di desa Tulehu, kecamatan Salahutu, pulau Ambon, kabupaten Maluku Tengah.

"Kami mengharapkan paling terlambat pada pekan ini telah menerima hasil pengujian kelayakan sebagai dasar bagi Gubernur Maluku, Murade Ismail mengajukan laporan, sekaligus bantuan anggaran dari pemerintah pusat untuk penanganan gedung - gedung tersebut," ujar Kasrul. (harianterbit/oni)

sumber : harianterbit
Diberdayakan oleh Blogger.