Bidik Milenial, Ekonom Deni Daruri Garap Aplikasi Khatam Alquran

foto ist
JAMBITERBIT.COM, TANGGERANG - Di era digital milenial, ekonom perbankan Achmad Deni Daruri meluncurkan aplikasi e-murojaah di Mesjid An Nahl, The Icon BSD City, Tangerang, Banten, Sabtu (12/10).

Aplikasi ini untuk membantu masyarakat menghafal hingga khatam Alquran dengan mudah dan cepat, di mana pun berada. Saat ini, sudah hampir 2.000 orang yang mengakses aplikasi hafal Alquran tersebut.

E-murojaah adalah program online khatam Alquran setiap hari dengan prinsip too be big and connected for good, semakin banyak yang ikut semakin baik
“Aplikasi e-murojaa berisikan Alquran 30 juz. Aplikasi ini dapat diakses lewat gadget ataupun komputer, baik di rumah atau tempat kerja.

Tujuannya, untuk memudahkan masyarakat menghafal Alquran dengan cepat di mana pun berada,” kata Deni, yang juga Pembina Indonesia Murojaah dalam keterangan tertulisnya Senin (14/10).

Deni berharap aplikasi hafal Alquran ini juga dapat meningkatkan minat masyarakat milenial membaca Alquran  dengan mudah dan cepat. Sehingga negeri ini dapat mencetak banyak penghafal-penghafal Alquran.

“Aplikasi ini akan membantu masyarakat khatam Alquran dalam waktu bisa tiga menit. Mudah-mudah aplikasi ini bisa memperbanyak penghafal-penghafal Alquran dari negeri ini. Khususnya, generasi milenial, melalui aplikasi e-murojaah,” kata Deni.

"Khatam Alquran adalah amalan terbaik umat ini untuk mengawal doa, tapi adakalanya kita perlu e-murojaah (too big to good, too conected to good) agar kita bisa keluar dari goa-goa kehidupan sosial negeri ini yang kini mulutnya tertutup makin rapat,"tambah  Deni.

Sementara Inisiator Indonesia Murojaah Deden M Makhyaruddin mengatakan, e-murojaah merupakan aplikasi digital yang dikembangkan Indonesia Murojaah, bertujuan untuk mempercepat proses penghafalan Alquran. Di mana satu kali khatam dengan "dikeroyok" oleh seribu orang misalnya, adalah lebih baik dari pada oleh beberapa orang saja.

Kata dia, tiga orang yang terperangkap dalam goa pada zaman duhulu sebagaimana dinarasikan hadis Muttafaq Alaih karena mulut goanya tertutup batu besar, lalu mereka bisa keluar melalui wasilah doa mereka yang mempertaruhkan amal terbaik mereka. Maka, yang menyebabkan mereka berhasil keluar dari goa bukan hanya karena doa mereka tapi juga karena mereka (bertiga).

"Jika sendirian atau hanya berdua saja, maka doa mereka dikabulkan, dan tetap belum bisa keluar,"paparnya. (harianterbit/anugrah)

sumber : harianterbit
Diberdayakan oleh Blogger.