Generasi Sehat Indonesia Unggul di Peringatan HKN 2019
Sekda Provinsi Jambi Muhammad Dianto. foto humas Provinsi Jambi |
Lia (nama samaran), wanita paroh baya tuan rumah, tak keberatan saat pemotor minta izin parkir gratis di pinggir dinding bangunan papan beratap seng miliknya.
"Nggak apa - apa pak, tarok saja di situ ! Agak kepinggir biar orang bisa lewat," ujarnya sambil tersenyum ramah.
Tempat parkir dadakan sampai ke pinggir jalan umum di depan Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jambi itu sebagian merupakan pekarangan rumah penduduk.
Ratusan sepeda motor dan kendaraan roda empat sedikit menyempitkan badan jalan. Pengendara harus berjalan pelan melintas di jembatan kecil anak sungai buluran.
Ramai, tidak seperti biasanya. Saat itu lapangan Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dijadikan tempat acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 55 Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2019.
Tuan rumah acara lagi menunggu kehadiran Gubernur Jambi H Fahcrori Umar. Eh, yang datang ternyata Sekda Provisi Jambi, Muhammad Dianto.
Sekda diminta mewakili gubernur karena pada waktu bersamaan gubernur menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kerusakan Ekosistem Akibat Penambangan di Sungai Batanghari, di Jakarta, Selasa (12/11).
Pada acara yang bertema "Generasi Sehat Indonesia Unggul" tersebut, sekda menjadi inspektur upacara.
Karena sebelum rangkaian acara dilaksanakan didahulukan dengan upacara bendera merah putih. Dalam pidatonya membacakan sambutan tertulis Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, sekda menyebutkan bahwa dalam kurun waktu lima tahun mendatang, pembangunan diperioritaskan pada pembangunan sumberdaya manusia (SDM).
Kemudian peningkatan indeks pembangunan kesehatan masyarakat sebagai bukti nyata capaian pembangunan kesehatan; seperti menurunkan angka stunting balita yang telah mencapai 10 persen, menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian neonatal.
Menurut Sekda Muhammad Dianto, Presiden Joko Widodo menegaskan ada dua isu utama yang harus diselesaikan dalam membangun SDM yakni, stunting dan kesehatan nasional.
"Kemudian harus mengatasi tingginya harga obat dan alat kesehatan serta masih rendahnya minat masyarakat mengggunakan alat kesehatan," tuturnya.
Pada kabinet Indonesia Kerja 2015 - 2019 telah memperjuangkan tiga pilar pembangunan kesehatan yakni; paradikma sehat, penguatan akses pelayanan kesehatan dan penyediaan biaya jaminan kesehatan nasional.
Tiga pilar kesehatan tersebut mengusung kegiatan promotif dan preventif melalui program unggulan kesehatan seperti gerakan masyarakat hidup sehat (germas), Program Indonesia Sehat dan Pendekatan keluarga dan nusantara sehat.
Pada kesempatan itu sekda mengajak masyarakat menjadikan momentum HKN sebagai kebersamaan membangun generasi sehat yang dilandasi tekad memajukan bangsa.
Acara yang dihadiri forkopimda dari dinas kesehatan se Provinsi Jambi tersebut juga dirangkaikan dengan pemberian penghargaan kepada insan kesehatan yang berjuang melaksanakan pembangunan kesehatan di Indonesia. (*)
editor : rizalependi