Pj.Sekda Sudirman Klarifikasi Berita yang Berjudul Dari 500 Desa di Jambi Hanya Tiga Desa yang Tak Korupsi
berfoto bersama. foto jambiterbit.com |
JAMBITERBIT.COM, JAMBI – Penjabat Sekretaris Daerah
(Pj.Sekda) Provinsi Jambi, H.Sudirman,SH,MH, memberikan klarifikasi terhadap
berita yang berjudul “Dari 500 Desa di Jambi Hanya Tiga Desa yang Tak Korupsi”,
yang dimuat di salah satu media online (detail.id). Klarifikasi tersebut
disampaikan Sekda dalam pertemuan Pj.Sekda Provinsi Jambi dengan Asosiasi
Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Provinsi Jambi, di Ruang Rapat Sekda
Provinsi Jambi, Kantor Gubernur Jambi, Selasa (18/2) sore.
Dalam pertemuan
tersebut pengurus Apdesi Provinsi Jambi dipimpin oleh Ketua Apdesi Provinsi
Jambi, Samsul Fuad, dan beberapa orang pengurus lainnya. Sedangkan Sekda
didampingi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan,
dan Pengendalian pennduduk Provinsi Jambi, Luthpiah, dan sturuktural terkait
dari Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi.
Sudirman menjelaskan,
terkait adanya berita dari salah satu media yang menyatakan dari 500 desa di
Jambi hanya tiga desa yang tak korupsi, dirinya tidak pernah menyatakan bahwa yang
dimaksudkan 500 desa itu di Provinsi Jambi. Bahkan setelah ditanyakan lebih
lanjut ke pihak Polda Jambi, ternyata 500 desa yang dimaksudkan itu di Afrika,
yakni ketika Bank Dunia mengucurkan bantuan Dana Desa ke Afrika, dari 500 desa
yang mendapatkan Dana Desa tersebut hanya 3 desa yang tidak korup. Hal itu
terjadi karena penggunaan Dana Desa di Afrika tidak dikawal dan tidak diawasi
dengan baik.
“Saya menyampaikan
permohonan maaf, permohonan maaf itu tidak berkorelasi dengan pernyataan saya,
karena saya tidak pernah mengatakan bahwa 500 desa itu di Jambi, saya harus
klarifikasi dulu. Tetapi saya mohon maaf kepada Bapak-bapak karena telah dimuat
beritanya seperti itu, padahal saya tidak pernah mengatakan bahwa itu desa di
Jambi,” ujar Sudirman
“Kalimat itu
diawali begini, Pak Kapolda berkunjung ke Pak Gubernur, saya mendampingi. Ada dua
penekanan Pak Kapolda, pertama bahwa tahun ini tidak boleh lagi terjadi
kebakaran lahan dan hutan. Kedua, konsentrasi berikutnya disamping kebakaran lahan
dan hutan adalah terkait dengan penggunaan Dana Desa. Waktu itu Pak Kapolda,
dalam ruangan, tidak ada media, tersampaikan, “Pak Gubernur ada 500 desa,
tetapi tidak disebutkan di Jambi, dia mencontohkan desa yang ada di luar Jambi,
setelah diklarifikasi kemudian, ternyata di Afrika. Ada 500 desa di sana,
karena tidak ada pengawasan yang baik, maka terjadi kesalahan penggunaan,”
terang Sudirman.
“Saya
menyampaikan klarifikasi sebagai berikut, pertama, Jadi berita itu tidak benar.
Saya tidak pernah mengatakan bahwa 500 desa itu adalah 500 desa di Jambi. Yang
kedua, kami berharap agar Bapak-bapak kepala desa, terutama Apdesi, dan juga
kepala-kepala desa yang lainnya di Provinsi Jambi, tidak terpengaruh dengan
berita bohong ini, dan kami juga berharap kepada masyarakat, untuk tetap
tenang, klarifikasi kami kepada detail.id juga sudah disampaikan. Yang ketiga
kami menghimbau agar media, apapun
medianya, ketika memberitakan hal-hal yang tidak benar, tentu berdampak juga
kepada kepala desa, saya paham betul bahwa pemberitaan yang dibuat oleh
detail.id telah berdampak bagi seluruh kepala desa, seolah-olah kepala desa
yang ada di Provinsi Jambi ini, korupsi semua. Padahal, yang disampaikan oleh
media detail.id itu adalah berita yang tidak benar,” lanjut Sudirman
“Kemudian kami
selaku Pj.Sekda akan memikirlan langkah-langkah yang konkret kepada media
detail, pertama yang beersangkutan harus meminta maaf kepada Pj.Sekda sekaligus
juga meminta maaf kepada seluruh kepala desa (se Provinsi Jambi), karena berita
yang dimuat adalah berita yang tidak benar. Apabila langkah-langkah ini tidak
ditempuh leh media detail.id, kami akan melakukkan lanngkah-langkah lebih
lanjut, agar pemberitaan yang tidak benar tidak merugikan masyarakat, tidak
merugikan kepala desa, dan tidak merugikan pemerintah daerah,” tutur Sudirman.
(Mustar).