Upayakan Swasembada Daging Sapi, Fahcrori Siap Sukseskan Program Sikomandan
JAMBITERBIT.COM, BUNGO Gubernur Jambi Dr.Drs.H.Fachrori
Umar,M.Hum menyatakan kesiapan Pemerintah Provinsi Jambi dalam menyukseskan
program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN), sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan (swasembada) daging sapi dan kerbau. Program ini merupakan
salah satu program unggulan Kementerian Pertanian agar pemenuhan daging sapi
dan kerbau dapat diperoleh dari dalam negeri sepenuhnya, tidak berasal
dari impor. Pernyataan ini disampaikan Fachrori pada Pelayanan Terpadu Peternakan
dan Kesehatan Hewan, di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten
Bungo, Jumat (28/2).
Pada kesempatan
tersebut, gubernur melakukan peninjauan dan Inseminasi Buatan
(IB) untuk ternak sapi, ternak yang berada di kawasan PT
KIM Tanjung Belit. Gubernur juga menyerahkan bantuan kepada petani
diantaranya berupa vaksin dan bibit tanaman. Tampak mendampingi Gubernur, Wakil
Bupati Bungo H.Safrudin Dwi Aprianto, Kepala Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Jambi, Ahmad
Maushul, tokoh masyarakat dan perangkat kecamatan
dan desa setempat.
Fachrori
menyatakan, dalam upaya mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pemenuhan
pangan khususnya pangan asal hewan, telah banyak program yang dilakukan oleh
Kementerian Pertanian terutama kegiatan upaya khusus percepatan peningkatan
populasi sapi dan kerbau bunting. ”Program ini juga akan dilakukan pembenahan
tata niaga ternak dan daging sapi melalui penguatan kelembagaan sapi lokal, serta
pemasaran melalaui koperasi peternak, pemanfaatan kapal ternak, serta
pembangunan holding ground agar distribusi lancer,” ujar
Fachrori.
Fachrori mengapresiasi
seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) yang terlibat
dalam program Upsus Siwab (Sapi indukan wajib bunting), dan mengharapkan
program di Kabupaten Bungo ini dapat dilanjutkan dengan keberhasilan
peningkatan populasi kerbau melalui kegiatan SIKOMANDAN.
Fachrori menjelaskan,
kegiatan Inseminasi Buatan untuk ternak sapi di
Kabupaten Bungo merupakan upaya mewujudkan Indonesia yang mandiri
dalam bidang pangan khususnya pangan hewani. "Telah banyak program yang
dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi dan ini termasuk daerah yang kita jadikan
lokasi Inseminasi Buatan untuk ternak sapi, saya berharap semakin
banyak sapi yang lahir sehat dan mampu berkembang biak guna memenuhi kebutuhan
daging di Kabupaten Bungo, juga Provinsi Jambi,” kata Fachrri.
“Kedatangan kita
ke sini juga untuk bertemu peternak dan ini tekad kita memajukan
peternakan, sehingga program Sikomandan dapat dijadikan momentum yang tepat
untuk terus mendorong pembangunan peternakan agar lebih efektif dan berdampak
pada upaya pengentasan kemiskinan," ungkap Fachrori.
Wakil Bupati
Bungo H.Safrudin Dwi Aprianto mengatakan, Pemerintah Kabupaten
Bungo akan terus bersinergi dalam mengembangkan peternakan di Kabupaten Bungo. ”Diversifikasi
sangat penting baik dari segi perikanan, peternakan, pertanian, dan kerjasama
ini akan terus berkesinambungan dilaksanakan untuk peningkatan ekonomi
masyarakat,”ujar Wakil Bupati.
Kepala Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Jambi, Ahmad
Maushul menyatakan bahwa pada tahun 2017 telah diluncurkan kegiatan khusus
sapi/kerbau indukan wajib bunting dan selama tiga tahun Provinsi Jambi selalu
melebihi target yang ditetapkan. ”Pada tahun ini, program UPSUS SIWAB
dilanjutkan program Sikomandan.
“Sesuai data
statistik, populasi sapi dan kerbau di Provinsi Jambi mencapai 212.324 ekor.
Jumlah populasi betina produktif yang berpotensi dijadikan akseptor 27,79 % dari
jumlah populasi 59.000 ekor. Tahun ini Provinsi Jambi diberi target akseptor IB
sebesar 23.000 ekor, jumlah kebuntingan 15.200 ekor dan
jumlah kelahiran 13.680 ekor,” urai Maushul.
Maushul juga menjelaskan bahwa pelaksanaan
Pelayanan Terpadu Peternakan dan Kesehatan Hewan berupa kegiatan IB dalam
rangka menyukseskan Upsus Siwab serta aktif servis dan pengecekan kKesehatan hewan
secara terpadu. “Pencapaian ini terus kami
pacu. Petugas menelusuri ke peternakan-peternakan, mendata ternak yang bunting
dan lahir, melalui IB maupun kawin alam, khususnya di kawasan kantong ternak di
Provinsi Jambi,” jelas Maushul.
Sementara itu,
perwakilan masyarakat Jujuhan dari kelompok tani, Muslim menyatakan bahwa
masyarakat di Tanjung Belit mengapresiasi pelaksanaan program ini yang
dinilainya dapat meningkatkan produksi ternak. ”Salah satu kendala yang kami
hadapi adalah masalah keguguran yang dialami oleh kerbau, untuk itu kami
harapkan dengan adanya pendampingan ini, kami dapat diberikan pengajaran apa
yang harus kami lakukan jika kerbau kami keguguran dan bagaimana cara
pencegahnnya,” ujar Muslim.
Penulis : Maria
Editor : Mustar
Foto : Agus