Fachrori Lepas Ekspor Perdana Kopi Kerinci melalui Pelabuhan Talang Duku
MUAROJAMBI - Gubernur Jambi Dr.Drs.H.Fachrori
Umar,M.Hum, menaruh harapan besar akan pembangunan perkebunan serta
peningkatan ekonomi masyarakat saat melakukan Pelepasan Ekspor Perdana Kopi
Kerinci melalui Pelabuhan Talang Duku, Selasa (28/7/2020).
Fachrori mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan ekspor perdana
Kopi Kerinci melalui Pelabuhan Talang Duku yang tentunya dapat memberi dampak
positif bagi pembangunan serta perekonomian Jambi. "Dampak positif pada
nilai jual dan nilai tambah Kopi Kerinci juga dapat meningkatkan kesejahteraan
secara langsung maupun tidak langsung bagi petani dan keluarga," ungkap Fachrori.
Hadirnya Kopi
Kerinci di Belgia memberi ruang dan kesempatan bagi petani dalam hal pemasaran
yang terkadang menjadi kendala saat masa panen tiba. "Mengurangi tingkat
kejenuhan pasar kopi dalam negeri dan harapan lain kita dapat menjaga ekosistem
lingkungan dengan mengikuti arahan pihak terkait yang melakukan
pendampingan bagi petani," sambung Fachrori.
Selanjutnya,
Gubernur Jambi menegaskan kepada semua pihak untuk berupaya menjamin iklim
pertanian yang kondusif dan stabilisasi harga ditingkat petani dengan terus
berinovasi agar tata niaga tetap stabil, serta harus berinovasi termasuk mencari
pembeli baru dari luar negeri. "Saat kopi melimpah, tidak terjadi
penurunan harga dan ini momentum kebangkitan Kopi Kerinci dan kopi daerah Jambi
lainnya," ujar Fachrori.
Fachori Umar menyatakan
bahwa Provinsi Jambi memiliki potensi besar untuk mengembangkan komoditas
perkebunan rakyat, seperti kopi, kayu manis, karet, pinang, dan kelapa.
“Pendampingan organisasi petani oleh Rikolto salah satunya membantu
menjembatani petani kopi di Jambi untuk memasuki pasar Eropa. Kami ingin
mengajak organisasi petani untuk terus meningkatkan kualitas kopi, juga praktik
budidaya yang lebih baik dan ramah lingkungan, sehingga pendapatan petani juga
meningkat secara berkelanjutan.”
Kepala Pusat
Kepatuhan Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan Ir.Junaidi,MM, menyampaikan,
keberadaan ekspor perdana Kopi Kerinci melalui pelabuhan yang ada di Provinsi
Jambi merupakan prestasi kerja yang memiliki keuntungan dan keunggulan bagi
daerah. "Provinsi mulai akselerasi kegiatan ekspor dan ini sesuai dengan
tiga program strategi kementerian pertanian yaitu KUR, Komando Strategi
Tani, Gratieks merupakan gerakan tiga kali lipat ekspor. Saat pandemi Covid-19
ini banyak yang tiarap, namun pertanian harus bergerak terus karena itu
kebutuhan," tegas Junaidi.
Bupati Kerinci,
H.Adi Rozal mengaku sangat senang dengan kegiatan yang langsung dirasakan
masyarakat Kerinci, khususnya petani kopi dengan terealisasinya ekspor
tersebut. "Kata tidak cukup untuk ungkapkan terima kasih atas kegiatan ini
yang telah memberi perhatian serta pemasaran yang mempermudah penjualan dan
peningkatan harga di masyarakat," ungkap Bupati Kerinci.
Adi Rozal mengatakan,
pelepasan ekspor perdana Kopi Kerinci melalui pelabuhan Talang Duku memberi
semangat bagi petani kopi yang menunggu masa tanam 2,5 - 3 tahun menjelang masa
panen. "Dulu, harga empat ribu sekarang bisa 20 ribu sekilo, dan Kopi
Kerinci tingkat keasaman yang sangat baik setelah dites labor. Untuk itu, jaga
kualitas dan ikuti standar eksportir," terang Adi Rozal.
Kepala Badan
Karantina Pertanian Provinsi Jambi Kelas I, Guntur,SP,MM menyampaikan bahwa komoditas
ekspor yang dilepas perdana ke Benua Eropa ini bernilai Rp1,4 miliar yang
selama ini ekspor Kopi Kerinci dan juga komoditas lainnya dilakukan
melalui pelabuhan yang ada di luar Provinsi Jambi.
"Akhirnya
bisa lakukan ekspor langsung melalui Jambi, biasanya melalui Belawan Medan,
Teluk Bayur Padang, bahkan Teluk Panjang Lampung dan harapan kita tambah
volume, frekuensi guna meningkatkan perekonomian. Kita masih ada kayu
manis, cangkang sawit/PKE, sarang burung walet, kelapa. Ada 24 jenis dengan
tujuan 32 negara," ujar Guntur.
Guntur
menambahkan, Jambi yang memiliki komoditas unggulan yang telah laris di pasar
global, namun selama ini masih dilalulintaskan melalui pelabuhan di luar Jambi.
Produk pertanian tersebut antara lain kulit kayu manis (Cassiavera) yang juga
berasal dari Kabupaten Kerinci dan Merangin, cangkang sawit, sarang burung
walet, dan kelapa bulat asal Tanjung Jabung Timur.
Kopi Kerinci
berdasarkan data dari sistem perkarantinaan, IQFAST di Karantina Pertanian
sepanjang Januari hingga Juli 2020 telah difasilitasi ekspornya sebanyak dua
kali pengiriman dengan total 16,25 kilogram tujuan Hongkong.
IQFAST Karantina
Pertanian Jambi juga mencatat beberapa komoditas perkebunan lainnya yang turut
diekspor, yakni karet, pinang, biji dan cangkang sawit senilai Rp 29,4 miliar.
Ketiga komoditas tersebut diekspor ke negara di Kawasan Asia Tenggara, Timur
Tengah, dan Asia Selatan. Tercatat selama semester 1 tahun 2020, jumlah
komoditas yang diekspor adalah 24 jenis dengan total nilai Rp1,9 triliun.
Sementara, komoditas baru yang diekspor pada semester 1 tahun 2020, antara lain
pakan ternak (ampas kelapa), bubuk daun jambu biji, kayu gaharu, dan teh
senilai Rp 78 juta.
Koperasi
Koerintji Barokah Bersama yang berlokasi di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi,
mengekspor 15,9 ton kopi Arabika Spesialti ke Belgia, dengan pendampingan LSM Rikolto.
Koperasi Koerintji Barokah akan mengirimkan sebanyak 290 karung kopi (15,9 ton)
Arabika Spesialti dalam 5 varian proses ke ‘Sucafina Specialty’, perusahaan
kopi berbasis di Antwerp, Belgia, yang menghubungkan kopi berkualitas dari
organisasi petani dengan roaster di kawasan Asia Pasifik, Amerika, Eropa, Timur
Tengah, dan Afrika. Meskipun ekspor kali ini merupakan ekspor perdana yang
dilakukan secara mandiri oleh Koperasi Koerintji Barokah, namun Koperasi ini
telah berhasil menjual kopinya ke pasar internasional sejak 2017 yaitu sebanyak
tiga kali ke Belgia, serta ke Amerika Serikat dan Hong Kong.
Penulis : Raihan
Editor :
Mustar
Foto : Adi Putra