Faktanya 1 dari 4 Orang Dewasa di Amerika Merasa Ingin Bunuh Diri Akibat Pendemi Corona
Jakarta - Pandemi COVID-19 telah membuat semua kegiatan menjadi lebih terbatas. Terlebih kita harus melakukan jarak sosial dengan orang-orang terdekat. Bahkan sebagian daerah masih melakukan pembatasan wilayah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Hal ini membuat sebagian warga harus melakukan kegiatan di rumah.
Masa pandemi ini membuat sebagian besar orang mengalami gangguan kesehatan mental. Mereka mungkin merasa jenuh dan tertekan karena tidak dapat melakukan kegiatan seperti pada biasanya dengan bertemu banyak orang. Masa isolasi ini juga memengaruhi kesehatan mental orang dewasa muda di Amerika.
Melansir dari people.com (25/8), virus corona telah menjadi beberapa masalah kesehatan mental orang Amerika, terutama orang dewasa muda. Menurut survei baru-baru ini dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, lebih dari 5.000 responden yang menghubungi pada akhir Juni, 25,5% orang dewasa berusia antara 18-24 tahun dilaporkan telah serius mempertimbangkan bunuh diri karena pandemi ini. Sebagai perbandingan, 10,7% dari semua responden melaporkan memiliki ide bunuh diri.
Gangguan Kesehatan Mental
Kondisi kesehatan mental secara tidak proporsional memengaruhi populasi tertentu, terutama untuk orang dewasa muda, menurut CDC dalam survei tersebut. Survei tersebut juga menemukan bahwa selama akhir Juni, 31% dari seluruh responden mengalami gejala kecemasan dan depresi dengan 26% mengajami gejala trauma atau gangguan terkait stres.
CDC merekomendasikan peningkatan fokus pada upaya intervensi dan pencegahan di antara kelompok yang paling terpengaruh oleh peningkatan kesehatan mental. Dr. Kevin Gilliland seorang psikolog klinis dan direktur Innovation 360, sebelumnya ia mengatakan bahwa masih banyak lagi orang yang membutuhkan bimbingan. Mereka mengalami perasaan terisolasi dan kesepian yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Kesehatan psikologis semua orang tentu terganggu.
Selain alasan yang jelas untuk meningkatkan kesehatan mental termasuk bagi mereka yang telah ditinggalkan anggota keluarga yang tertular virus, tingkat pengangguran, masalah keuangan dan kecemasan tentang masa depan mereka. Depresi adalah salah satu peningkat karena faktor-faktor yang tampaknya kecil, tetapi memiliki pengaruh yang signifikan, seperti masalah isolasi.
sumber : fimela.com
Masa pandemi ini membuat sebagian besar orang mengalami gangguan kesehatan mental. Mereka mungkin merasa jenuh dan tertekan karena tidak dapat melakukan kegiatan seperti pada biasanya dengan bertemu banyak orang. Masa isolasi ini juga memengaruhi kesehatan mental orang dewasa muda di Amerika.
Melansir dari people.com (25/8), virus corona telah menjadi beberapa masalah kesehatan mental orang Amerika, terutama orang dewasa muda. Menurut survei baru-baru ini dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, lebih dari 5.000 responden yang menghubungi pada akhir Juni, 25,5% orang dewasa berusia antara 18-24 tahun dilaporkan telah serius mempertimbangkan bunuh diri karena pandemi ini. Sebagai perbandingan, 10,7% dari semua responden melaporkan memiliki ide bunuh diri.
Gangguan Kesehatan Mental
Kondisi kesehatan mental secara tidak proporsional memengaruhi populasi tertentu, terutama untuk orang dewasa muda, menurut CDC dalam survei tersebut. Survei tersebut juga menemukan bahwa selama akhir Juni, 31% dari seluruh responden mengalami gejala kecemasan dan depresi dengan 26% mengajami gejala trauma atau gangguan terkait stres.
CDC merekomendasikan peningkatan fokus pada upaya intervensi dan pencegahan di antara kelompok yang paling terpengaruh oleh peningkatan kesehatan mental. Dr. Kevin Gilliland seorang psikolog klinis dan direktur Innovation 360, sebelumnya ia mengatakan bahwa masih banyak lagi orang yang membutuhkan bimbingan. Mereka mengalami perasaan terisolasi dan kesepian yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Kesehatan psikologis semua orang tentu terganggu.
Selain alasan yang jelas untuk meningkatkan kesehatan mental termasuk bagi mereka yang telah ditinggalkan anggota keluarga yang tertular virus, tingkat pengangguran, masalah keuangan dan kecemasan tentang masa depan mereka. Depresi adalah salah satu peningkat karena faktor-faktor yang tampaknya kecil, tetapi memiliki pengaruh yang signifikan, seperti masalah isolasi.
sumber : fimela.com