Seorang Guru SMP di Garut Positif Corona, Diduga Tertular dari Luar Sekolah
JABAR - Seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Garut terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan adanya guru yang terkonfirmasi positif, seluruh guru di sekolah tersebut akan di-swab test.
Dari informasi yang dihimpun, tes usap dilakukan karena guru yang terpapar diketahui pernah melakukan kontak dengan para guru di sekolah. Ia merupakan istri salah satu pasien yang dinyatakan positif sebelumnya, namun kini sudah dinyatakan sehat dari Covid-19.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyebut bahwa pihaknya akan melakukan uji swab kepada para guru di sekolah tersebut. "Harus diuji swab, terutama bagi orang yang kontak erat dengan guru itu. Selain itu juga jangan ada aktivitas juga di sekolahnya," kata Helmi, Kamis (20/8).
Dengan adanya kasus guru yang terpapar Covid-19, Helmi pun meminta agar para guru bekerja dari rumah. Para siswa pun diminta agar diberi tugas secara daring, dan jangan sampai ada banyak orang yang datang ke sekolah.
"Kalau terpaksa harus ke sekolah, dibagi saja. Jadi sebagian di rumah, sebagian lagi ke sekolah. Jangan setiap hari datang ke sekolah. itu harus dilakukan oleh semua pihak untuk antisipasi penyebaran Covid-19," katanya.
Helmi menyebut bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Garut tengah gencar melakukan tes swab. Setidaknya, sampai sudah 11 ribu orang yang telah menjalaninya. 16 ribu orang lainnya pun akan menjalani tes swab lainnya dengan target selesai di bulan Desember.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Garut, Totong membenarkan ada salah seorang guru yang positif Covid-19. Ia menyebut bahwa guru tersebut terpapar dari luar sekolah.
"Cuma memang ada kontak erat karena yang bersangkutan pernah datang ke sekolah. Kami akan minta untuk diuji swab, terutama orang-orang yang bertemu di sekolah," katanya.
Dengan adanya kasus tersebut, Totong meminta agar para guru untuk bekerja di rumah saja. Ia pun meminta agar seluruh guru meminimalisasi aktivitas ke sekolah, agar sekolah tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Saat ini, Kabupaten Garut pun masuk di zona oranye karena terus meningkatnya kasus positif Covid-19. Dari data Humas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Garut, hingga Kamis (20/8) tercatat 71 kasus positif Covid-19. Dari jumlah tersebut 48 kasus dinyatakan sembuh, 3 kasus meninggal dunia, dan sisanya menjalani perawatan dan isolasi mandiri.
Pada Kamis (20/8) ini, Gugus Tugas mencatat satu pasien positif Covid-19 yang sembuh, yaitu KC-57 asal Kecamatan Bayongbong. KC-57 diketahui merupakan salah satu dari dua anggota DPRD Garut yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 setelah mengikuti tes usap massal. [cob]
sumber : merdeka.com
Dari informasi yang dihimpun, tes usap dilakukan karena guru yang terpapar diketahui pernah melakukan kontak dengan para guru di sekolah. Ia merupakan istri salah satu pasien yang dinyatakan positif sebelumnya, namun kini sudah dinyatakan sehat dari Covid-19.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyebut bahwa pihaknya akan melakukan uji swab kepada para guru di sekolah tersebut. "Harus diuji swab, terutama bagi orang yang kontak erat dengan guru itu. Selain itu juga jangan ada aktivitas juga di sekolahnya," kata Helmi, Kamis (20/8).
Dengan adanya kasus guru yang terpapar Covid-19, Helmi pun meminta agar para guru bekerja dari rumah. Para siswa pun diminta agar diberi tugas secara daring, dan jangan sampai ada banyak orang yang datang ke sekolah.
"Kalau terpaksa harus ke sekolah, dibagi saja. Jadi sebagian di rumah, sebagian lagi ke sekolah. Jangan setiap hari datang ke sekolah. itu harus dilakukan oleh semua pihak untuk antisipasi penyebaran Covid-19," katanya.
Helmi menyebut bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Garut tengah gencar melakukan tes swab. Setidaknya, sampai sudah 11 ribu orang yang telah menjalaninya. 16 ribu orang lainnya pun akan menjalani tes swab lainnya dengan target selesai di bulan Desember.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Garut, Totong membenarkan ada salah seorang guru yang positif Covid-19. Ia menyebut bahwa guru tersebut terpapar dari luar sekolah.
"Cuma memang ada kontak erat karena yang bersangkutan pernah datang ke sekolah. Kami akan minta untuk diuji swab, terutama orang-orang yang bertemu di sekolah," katanya.
Dengan adanya kasus tersebut, Totong meminta agar para guru untuk bekerja di rumah saja. Ia pun meminta agar seluruh guru meminimalisasi aktivitas ke sekolah, agar sekolah tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Saat ini, Kabupaten Garut pun masuk di zona oranye karena terus meningkatnya kasus positif Covid-19. Dari data Humas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Garut, hingga Kamis (20/8) tercatat 71 kasus positif Covid-19. Dari jumlah tersebut 48 kasus dinyatakan sembuh, 3 kasus meninggal dunia, dan sisanya menjalani perawatan dan isolasi mandiri.
Pada Kamis (20/8) ini, Gugus Tugas mencatat satu pasien positif Covid-19 yang sembuh, yaitu KC-57 asal Kecamatan Bayongbong. KC-57 diketahui merupakan salah satu dari dua anggota DPRD Garut yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 setelah mengikuti tes usap massal. [cob]
sumber : merdeka.com