Sukses Prestasi di Olimpiade dan Paralimpiade Menjadi Sasaran Menpora Amali
JAKARTA - Meningkatkan prestasi olahraga nasional, review total serta merancang ulang ekosistem olahraga nasional dan tata kelola pembinaan atlet nasional, ditambah sinergitas pembinaan atlet dari daerah hingga nasional, menjadi pokok bahasan Menpora Zainudin Amali saat menjadi pembicara di acara Seminar Olahraga Nasional bertajuk “Kiprah BUMN Menuju Sukses Prestasi, Sport Tourism dan Tuan Rumah Olimpiade 2032” yang diselenggarakan SIWO PWI Pusat di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (24/3/2021).
Bahasan yang disampaikan Menpora Amali itu merupakan arahan Presiden Joko Widodo dalam momentum Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2020 lalu.
Dikatakan Menpora Amali, pembinaan atlet jangka panjang yang menghasilkan prestasi dunia merupakan investasi negara untuk pembangunan sumber daya manusia serta mengangkat harkat dan martabat bangsa ditingkat internasional.
“Sasaran utama yaitu sukses prestasi pada Olimpiade dan Paralimpiade. Kemudian, sasaran antara adalah sukses prestasi pada Asian Games, Asian Para Games, SEA Games, dan ASEAN Para Games,” terang Menpora Amali.
Untuk mencapai itu, politikus asal Partai Golkar itu menyebutkan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru dalam hal ini sport science menjadi salahsatu mekanisme untuk mewujudkannya, di samping dukungan infrastruktur olahraga yang baik.
Lebih lanjut, Menpora Amali juga menyampaikan ada 14 cabang olahraga (cabor) unggulan Olimpiade 2032 bedasarkan prestasi dan peluang medali. Cabor tersebut yaitu bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistik, dan pencak silat.
Sementara, untuk cabang olahraga unggulan paralimpiade berdasarkan prestasi dan peluang medali ada lima, diantaranya para power lifting, para table tennis, para badminton, para atletik, dan para swimming.
“Kami mendesain tentang olahraga nasional. Ini bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi, juga melibatkan para pakar, guru besar, akademisi dan praktisi olahraga. Setelah itu dilakukan uji publik dibeberapa kota dan beberapa perguruan tinggi,” kata Menpora Amali.
“Tidak ada jalan pintas dalam meraih prestasi. Dibutuhkan waktu minimum sepuluh tahun atau sepuluh ribu jam latihan untuk mengantarkan atlet menuju podium internasional. Pembinaan atlet jangka panjang merupakan kunci untuk meraih prestasi,” pungkas Menpora Amali.
Olahraga tak hanya sekadar mendongkrak dari sektor prestasi, Menpora Amali juga menginginkan dari olahraga mampu menggerakkan roda perekonomian bangsa ini.
"Olahraga merupakan urusan kita semua baik pemerintah, stkeholder
terkait dan masyarakat. Manfaatkan peluang pengembangan industri
olahraga dan pariwisata olahraga sebagai pendongkrak ekonomi nasional,”
jelas Menpora Amali. (harianterbit.com)