Arus Lalu Lintas di Ruas Jalan Lingkar Selatan Rawan Macet
Macet di Jalan Lingkarselatann Kota Jambi. foto re |
KOTA JAMBI - Ruas jalan lingkar selatan persisnya di kawasan Kelurahan Paal Merah, Kecamatan Jambiselatan, Kota Jambi, akhir-akhir ini rawan terjadi kemacetan arus lalu lintas.
Kemacetan arus lalu lintas tersebut dominan disebabkan kendaraan jenis truck, yang selalu kompoi jika lewat. Kemacetan sering terjadi pagi hingga siang hari, nyaris sepanjang 2 km.
"Biasanya macet pada pagi hari sampai siang. Kalau sore lancar. Banyak truck lewat dengan cara kompoi (bersamaan)," ujar Sabki (44) warga pengguna jalan yang tinggal di Paal Merah, Selasa (4/1/22).
Sabki menduga, truck-truck besar tersebut dominan truck pengangkut batu bara yang hendak ke lokasi pertambangan. Ada juga truck pengangkut kelapa sawit dan minyak (BBM).
"Itu kayaknya truck batu bara, dia (truck) lewatnya serempak, jadi kalau ada satu berhenti di depan, jadi macet panjang," sebutnya.
Salah satu sopir truck yang tak ingin namanya ditulis mengaku bahwa dia tidak memuat batu bara. Sopir ini mengaku saat itu dia salah jalan, karena biasanya lewat jalan Desa Petaling, Kecamatan Sungaigelam, Muarojambi.
"Kita bawak tanah galian, bukan batu bara, kita salah jalan, mau ngejar cepat taunya terjebak macet," ujarnya.
Sumber lain mengatakan bahwa, kemacetan arus lalu lintas di Ruas Jalan Lingkar Selatan dalam seminggu terakhir disebabkan adanya pekerjaan proyek tambal sulam aspal jalan.
Sehingga lalu lalang kendaraan sedikit terganggu. Ditambah lagi banyaknya kendaraan bertonase besar melintas secara bersamaan.
Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Kota Jambi, M Saleh Ridho saat dikonfirmasi di ruang kerjanya tentang kendaraan pengangkut batu bara, Selasa (4/1/22), seakan enggan berkomentar.
Dia hanya menilai bahwa saat ini banyak kendaraan pengakut batu bara yang bergerak secara pribadi. Seharusnya menurut Saleh Ridho, kendaraan truck tersebut harus masuk (bergabung) ke perusahaan. Sehingga jika terjadi sesuatu, maka perusahaannya yang maju.
Dalam hal ini juga, sambung Saleh Ridho, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi hendaknya tidak "menyalahkan" pemerintah kabupaten kota saja, karena inikan urusan Pemprov Jambi juga. (Rizal Ependi)