Melawan Petugas, Pentolan Geng Motor di Jambi Ditembak Polisi
Diduga Pentolan Geng Motor di Jambi. foto Asari |
JAMBI - Puluhan remaja yang tergabung dalam anggota geng motor di Jambi diciduk polisi, pentolannya harus menerima hadiah timah panas, karena saat ditangkap ia berusaha melawan petugas.
Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi menerangkan bahwa, pihaknya telah berhasil menangkap 75 orang remaja yang diduga anggota geng motor tersebut.
Satu diantara mereka adalah seorang wanita (belum diketahui namanya) yang bertugas mengumpulkan barang hasil rampasan. Dan, satu lagi pentolan geng motor berinisial (AN) 19 yang bertindak sebagai eksekutor saat beraksi.
Saat melakukan penangkapan polisi tidak mendapatkan perlawanan berarti. Namun ketika akan menangkap sang pentolan, polisi harus menembak kakinya karena ia berusaha melawan petugas.
Menurut kapolres, para anggota geng motor ini rata-rata berusia muda bahkan dominan masih dibawah umur antara 13 hingga 19 tahun.
Tapi 14 dari 75 orang ini - termasuk seorang perempuan - harus menjalani proses hukum karena saat ia diproses telah terpenuhi unsur pidananya, selebihnya hanya dilakukan pembinaan.
Untuk melaksanakan proses hukum ini, kapolres mengaku telah berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya. Kemudian bagi yang belum terpenuhi unsur pidana dikembalikan kepada keluarganya.
"Untuk proses lebih lanjut, kita telah berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya," ujar kapolres saat jumpa pers di Kantor Polresta Jambi, Kamis (27/01/22).
Kapolres menambahkan, operasi ini digelar sebagai tindaklanjut dari banyaknya laporan masyarakat tentang maraknya aksi kejahatan di Jambi akhir-akhir ini.
Informasi yang didapat polisi bahwa, dalam melakukan aksinya para pelaku tak segan-segan melukai korbannya dengan senjata tajam (sajam).
Terbukti banyaknya sajam dari berbagai jenis, seperti celurit dan samurai yang telah diamankan polisi sebagai barang bukti (BB) tindak kejahatan.
Sejauh ini sedikitnya tercatat ada lima orang eksekutor pakai sajam dalam kelompok ini. Diantara mereka bahkan pernah ditangkap polisi karena kasus yang sama, tapi mereka tidak jera dan kembali berulah.
"Ada lima orang yang diketahui kembali berulah, mereka tidak mempan dibina makanya kita proses hukum," tegas kapolres.
Dilain kesempatan, warga Kota Jambi Tajuddin (48) mengucapkan terimakasih kepada polisi yang telah berupaya keras menangkap para pelaku kejahatan ini.
Sebab memang akhir-akhir ini sejumlah aksi kriminal yang terjadi di Kota Jambi sangat meresahkan warga.
Secara pribadi Tajuddin mengaku khawatir dengan maraknya tindak kejahatan tersebut. Karena dia punya anak laki-laki yang masih duduk di bangku SMA.
Kekhawatiran Tajuddin cukup berasalasan, karena kalau-kalau nanti anaknya juga akan ikut-ikutan bergabung dengan kelompok tersebut atau malah menjadi korban kejahatan.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada polisi dan merasa bersyukur atas gerak cepat petugas dalam memberantas aksi kejahatan di Jambi," tutupnya. (ref)