Tabrakan Beruntun di Simpang Muara Rapak, 4 Tewas 1 Kritis dan 21 Luka-Luka
Sebuah mobil yang rusak setelah kecelakaan beruntun di Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kaltim. foto : cctv traffic light di Simpang Muara Rapak. |
KALTIM - Truk tronton bermuatan kapur pembersih air menabrak puluhan kendaraan di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (21/01/22), sekitar Pukul 06:20 WITA.
Akibatnya 4 orang tewas, 1 kritis dan 21 lainnya mengalami luka-luka. Sementara 10 kendaraan yang tertabrak yakni 6 unit mobil dan 4 sepeda motor seluruhnya mengalami kerusakan.
Kejadian ini telah ditangani polisi termasuk sang sopir Muhammad Ali (48) telah ditahan. Korban tewas telah dipulangkan ke keluarganya untuk dikebumikan, begitu pun korban luka - luka telah dirawat di rumah sakit.
Kepolisian Daerah Kaltim menerangkan, peristiwa itu berawal saat Muhammad Ali hendak membawa kontainer berisi kapur dari Kaltim ke Kawasan Kampung Baru, Kalimantan Barat (Kalbar).
Dia memutuskan lewat jalur itu karena memang sering dilalui. Setiba di jalan menurun di Simpang Muara Rapak, dia mencoba memperlambat laju kendaraan.
Namun entah mengapa rem mobil tak berfungsi, sehingga laju kendaraan jadi tak terkendali. Truk itu lalu menghantam seluruh kendaraan yang sedang berhenti di lampu merah. Akibatnya arus lalulintas menjadi terganggu, karena serpihan kendaraan berserakan di jalan.
Kepada polisi, Muhammad Ali mengaku pertama kali ditabrak ialah sepeda motor. Tapi karena truk terus melaju, maka seluruh kendaraan di sana ikut tersapu.
Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo kepada wartawan menerangkan bahwa, truk Bernopol KT 8534 AJ seberat 20 ton ini, mengangkut kontainer berisi kapur pembersih air, dari Kaltim tujuan Kalbar.
Saat itu truk megalami rem blong, sehingga menabrak puluhan kendaraan lain yang sedang mengantri dipemberhentian lampu merah (traffic light) di Simpang Muara Rapak.
Padahal, kata dia, waktu itu sopir telah berupaya menurunkan kecepatan dengan memindahkan gigi perseneling ke gigi 3, tapi karena rem blong pada akhirnya kecelakaan itu tak dapat dihindarkan.
Sejauh ini kerugian akibat tabarakan beruntun itu belum dapat ditaksir, Namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. (*/red/dari berbagai sumber)
Ditulis : Rizal Ependi