Warga Kebon Sembilan Keluhkan Jalan Rusak
Foto jambiterbit.com |
Kerusakan ruas jalan provinsi ini tergolong parah, aspalnya telah terkelupas dan sebagian badan jalan telah berlubang bahkan nyaris putus.
Ukuran lubang jalan itu tak tanggung-tanggung, ada yang sebesar drum minyak tanah, yang lainnya bervariasi.
Lubang tersebut selalu digenangi air hujan sehingga terlihat becek dan berlumpur. Hal ini membuat pengguna jalan yang lewat harus ekstra hati-hati.
"Seperti inilah kondisinya jika habis hujan, jalan becek dan berlumpur," ujar Santi (46) warga setempat, Jumat
Kerusakan jalan ini telah berlangsung lama, menurut Santi hanya pernah ditimbun material tanah letrik pada saat Bupati Muarojambi akan lewat saja, setelah itu jalan rusak kembali seperti semula.
Jalan ini merupakan jalan lintas dari Kota Jambi menuju daerah Petaling, Kabupaten Muarojambi.
Kerusakan setidaknya terjadi di tiga titik yakni; dua titik di seputaran Kantor Kepala Desa (Kades) Kebon Sembilan, satu lagi persis di pertigaan menuju Desa Talang Kerinci.
"Ketiga titik kerusakan ini kondisinya sama, selalu becek dan berlumpur setelah hujan," sebutnya.
Santi menduga, kerusakan jalan ini disebabkan karena banyaknya kendaraan bermuatan berat yang lewat.
Kendaraan berat yang lewat ini biasanya mobil tengki minyak pertamina, mobil mengangkut buah kelapa sawit dan mobil bermuatan tanah untuk menimbun.
"Jika pas kendaraan itu lewat, para pengendara sepeda motor harus berhenti dulu, kalau tidak, bisa saja terperosok ke dalam lubang," tambah Santi.
Warga lainnya Wardana (23) menyebutkan, sejauh ini telah banyak pengendara sepeda motor terperosok ke dalam lubang, sebab jalan itu setiap hari selalu ramai.
Kondisi jalan itu terkadang jadi dilema, karena pas musim penghujan jalan jadi becek, sedangkan pas musim kemarau banyak debu-nya.
"Ini serba salah, sejak aspalnya terkelupas, waktu musim penghujan jalan itu becek, jika kemarau banyak debu," kata Wardana.
Secara terpisah, Kepala Desa Kebon Sembilan Suwanto mengatakan hal yang sama, menurutnya jalan itu rusak sudah lama. Namun biarlah, karena perbaikan jalan itu bukan kewenangan-nya.
"Itu sudah lama rusak, banyak juga yang nanya soal itu. Tapi itu bukan kewenangan kita. Itu jalan provinsi," ujar Suwanto. (ref/hel)