Warga Tangkit Heboh, Mayat Bayi Ditemukan Terbungkus Kantong Plastik
Mayat bayi. foto dok warga RT 8 Desa Tangkit |
Mayat bayi perempuan yang diduga baru dilahirkan tersebut ditemukan warga di semak-semak di seputaran kebun sayur milik Parman.
Penemuan mayat bayi ini berawal saat seorang petani berinisial GR hendak melihat kebunnya. Secara tak sengaja dia melihat seonggok benda terbungkus kantong plastik hitam.
Petani ini lalu mengambil sebatang bambu dan mengarahkan ke benda tersebut untuk memastikan isi kantong. Betapa kagetnya setelah kantong plastik itu terkoyak, dia melihat sesosok bayi yang telah meninggal dunia.
Dia lalu memberitahukan hal itu kepada warga lain, warga lalu berdatangan ke lokasi. Disisi lain ada juga warga yang menghubungi Ketua RT setempat dan pihak kepolisian.
Warga setempat Muhroni mengatakan pada tubuh mayat bayi tersebut terdapat luka dibagian punggung. "Ada luka di punggungnya, mungkin kena tusuk bambu pas mencongkel kantung plastik tadi", ujarnya.
Dia menambahkan bahwa dirinya yang telah membantu mengevakuasi mayat bayi tersebut ke pemukiman warga.
Berdasarkan pantauan media ini, mayat bayi itu kemudian dievakuasi oleh pihak Kepolsian Sektor Sungaigelam ke rumah sakit terdekat guna dilakukan autopsi.
Warga di sekitar TKP menduga kalau bayi itu diperkirakan bukan dibuang oleh warga sekitar. Ini diduga ada warga dari kampung lain yang sengaja membuang mayat bayi di sana.
"Aku rasa bukan warga sini, mungkin orang luar dan dia tahu tentang wilayah ini", kata warga itu.
Kapolsek Sungaigelam melalui Kanit Reskrim Polsek Sungai Gelam Ipda Irmansyah kepada wartawan mengatakan, mayat bayi tersebut ditemukan di RT 8 sekitar Pukul 17.30 WIB, Senin (12/09/22).
Menurut Irmansyah, mayat bayi tersebut telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi.
"Bayi itu berjenis kelamin perempuan dan saat ini kita sedang melakukan penyelidikan guna mengungkap siapa orang tuanya," sebutnya.
Irmansyah menduga bayi ini sengaja dibuang orang tuanya pasca dilahirkan, karena saat ditemukan, ari-ari sang bayi masih menempel ditubuhnya. (Rizal Ependi)